Memaknai Rumah dalam Pertumbuhan Kita


Memaknai Rumah dalam Pertumbuhan Kita*
.

Rumah adalah tempat kita merasakan kemerdekaan diri dalam pengertiannya yang positif. .
Di rumah itu ada otoritas pribadi, ada kemandirian, yang tidak bisa begitu saja diintervensi oleh orang luar. Ini adalah bentuk lain dari sumber ketentraman yang menumbuhkan diri kita, membantu kita merasa tegak dan punya harga diri. .

Itu sebabnya, soal memasuki rumah pun Al-Qur’an langsung yang mengaturnya. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: “Kembali (saja) lah”, maka hendaklah kamu kembali. Itu lebih bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur: 27 – 28).
.

Fisik rumah sebagai olahan material adalah kreasi yang kita ikhtiarkan. Tapi rumah sebagai tempat tinggal adalah olah perilaku yang akan menjadi jalan untuk mendapatkan rahmat Allah, atau sebaliknya, menjauhkannya. .
Dengan rahmat itulah kita mengharap karunia kenyamanan bagi rumah kita, agar bisa menjadi tempat berdiam yang menentramkan. Sebab ketentraman itu hanya bisa kita dapatkan bila kita menghubungkan rumah kita dengan Allah, Dzat yang bersumber dari-Nya segala ketentraman. .

Selebihnya rumah adalah tempat kita menyepakati arah hidup, bersama orang-orang yang turut menumbuhkan kita, setidaknya di prinsip-prinsip dasarnya.
.
Lalu dari sana kita menapaki berbagai langkah, mengejar bermacam harapan, mengokohkan diri seiring perkembangan jaman yang terus menghadirkan tantangan-tantangan baru, tapi juga ilmu-ilmu baru..
.

Mak entah seperti apa rumah kita itu, atau sudah berapa yang pernah kita tinggali, kita pasti bertumbuh dengan cara-cara yang kita dapati dari rumah itu, sebagian atau seluruhnya. .
.
Maka rumah adalah wajah lain kita, dan kita adalah wajah lain dari rumah kita.

Leave a comment