Menyembunyikan Ilmu


Menyembunyikan Ilmu

Dari Abdullah bin Amr bin Ash, bahwasanya Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menyembunyikan sebuah ilmu, maka Allah subhanahu wata’ala akan memakaikan padanya tali kekang dari neraka pada hari kiamat.”¹)

Tanpa memikirkan lebih dalam, sebagian orang yang hanya sepintas membaca hadits tersebut atau bahkan hanya pernah melihatnya dibuku terjemahan, langsung berasumsi akan dipakaikan tali kekang dari neraka bagi mereka yang ditanyai tentang sebuah ilmu, tapi justru diam tidak menjawab padahal sejatinya mereka itu sangat tahu tentang ilmu tersebut.
.

Dari sini saya berinisiatif menulis, bahwa tidak semua orang yang bertanya itu layak untuk diberi tahu tentang sebuah ilmu, namun diharuskan ilmu tersebut bermanfaat untuk urusan agamanya si-penanya dan ia juga harus ahli didalam ilmu tersebut.

Dari Anas bin Malik, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap muslim, memberikan ilmu pada selain ahlinya bagaikan mengalungkan permata, mutiara, dan emas kepada seekor babi.”²)

Sebelum menyampaikan ilmu kepada seseorang, terlebih dahulu hendaklah melihat keadaan mereka. Apakah mereka termasuk orang yang ahli didalam ilmu, yang bisa menjaga hak-hak ilmu tersebut, tidak memanipulasi, juga tidak digunakan untuk menggampangkan dan meremehkan hukum-ahkam syariat.
.

Selepas mengetahui kalau mereka itu termasuk orang yang ahli didalam sebuah ilmu, hal yang perlu ditinjau berikutnya adalah prihal ilmu apa yang dipertanyakan oleh mereka.

Batasan ilmu yang tidak boleh disembunyikan adalah prihal ilmu dharuri yang harus ia ajarkan dan menjadi kewajiban untuknya seperti mengajarkan orang yang ingin memeluk agama islam, mengajarkan shalat yang sudah tiba waktu pelaksanaannya, juga fatwa tentang hukum halal dan haram. Untuk ilmu sunnah, baginya diberi dua pilihan, boleh mengajarkan ataupun tidak.³)

Bisa ditarik sebuah kesimpulan bahwa tidak semua ilmu itu tidak boleh disembunyikan, ada ilmu yang boleh disembunyikan, bahkan ada juga ilmu yang wajib untuk disembunyikan.

¹) al-mustadrak ala as-shahihain no 346
²) hr ibnu majah no 224
³) lihat: mir’at al-mafatih 1/324

Sekian, semoga bermanfaat.

Leave a comment