KUMPULAN SHOLAWAT AGAR BISA BERTEMU DENGAN BAGINDA NABI MUHAMMAD ﷺ


KUMPULAN SHOLAWAT AGAR BISA BERTEMU DENGAN BAGINDA NABI MUHAMMAD ﷺ

Dalam kitab Bulughu al-Musarrat Syarah Dalailu al-Khairat Syaikh Hasan al-Adwiy al-Hamzawiy (w. 1303 h) menyebutkan: Syaikh Syamsuddin Abu al-Khair Muhammad bin Abdurrahman bin Muhammad bin Abi Bakar bin Utsman bin Muhammad as-Sakhawi asy-Syafi’i (w. 902 h) menuturkan: “Seorang pria dari Negeri Syam datang menemui Nabi ﷺ, lantas ia berkata: “Ya Rasulullah ﷺ, aku memiliki Ayah yang sudah tua renta. Ia ingin sekali melihat Anda.” Nabi ﷺ bersabda: “Bawalah ia kepadaku.” Kemudian pria itu berkata: “Ia buta, tidak bisa melihat Ya Rasulullah!”. Lalu Rasulullah ﷺ bersabda: “Katakan kepadanya, agar ia membaca sholawat kepadaku:

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدٍ

“Semoga Allah ﷻ melimpahkan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad ﷺ.”

Selama 7 tujuh malam. Maka ia akan melihatku dalam mimpinya hingga ia bisa meriwayatkan hadits dariku.”

Setelah mengamalkan sholawat tersebut, Ayah dari pria itu berjumpa dengan Nabi ﷺ dalam mimpinya dan meriwayatkan hadits dari Nabi ﷺ.

Dalam kitab Bustanu al-Fuqar’ karya al-Arif billah al-Imam al-Ya’ifiy disebutkan: “Barang siapa membaca sholawat kepadaku:

اَللَّــهُمَّ صَلِّ عَـلـٰى مُحَمَّدٍ نَبِى الْأُمِّـى.

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad ﷺ yang Ummy (tidak bisa membaca dan menulis).”

Pada hari Jum’at sebanyak 1000 kali, maka ia akan bermimpi melihat Tuhan, Nabi atau tempatnya di Surga. Jika masih belum bermimpi maka amalkan lagi di hari Jum’at yang kedua, ketiga atau Jum’at kelima.”

Al-Hafidz as-Sakhawi berkata: “Dalam satu riwayat ada penambahan kalimat:

وَعَلٰى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسِلِّـمْ.

“Dan limpahkan pada keluarga dan sahabatnya, serta limpahkan salam atas mereka.”

Al-Hafidz as-Sakhawi juga berkata: “Diriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Barang siapa membaca sholawat:

اَللّهُمَّ صَلِّ عَلىٰ رُوْحِِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْاَرْوَاحِِ وَعَلٰى جَسَدِهِ فِى الْاَجْسَادِ وَعَلٰى قَبْرِهِ فِى الْقُبُوْرِِ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada ruh Nabi Muhammad ﷺ di antara semua ruh, kepada jasadnya di antara semua jasad, dan kepada kuburnya di antara semua kubur serta kepada keluarga dan sahabatnya.”

Maka ia akan melihatku dalam mimpinya. Barang siapa melihatku dalam mimpinya, maka ia akan melihatku di hari Kiamat. Barang siapa melihatku di hari Kiamat, maka aku akan memberi syafaat kepadanya. Barang siapa yang memperoleh syafaatku, Maka ia akan minum di telagaku dan jasadnya di haram dari Api Neraka.”

Dan dikutip dari sebagian ulama al-Arifin bahwa mengunakan shighat (bentuk) Tasyahhud dalam membaca sholawat sebagimana yang diriwayatkan Imam al-Bakhariy sebanyak 1000 kali pada hari Senin atau hari Jum’at, dapat menyebabkan bermimpi dengan Nabi ﷺ.

Sebagian ulama al-Arifin yang dalam kitab-kitab Tasawuf mengutip dari al-Arif al-Mursiy juga mengatakan: “Barang siapa yang rutin membaca sabda Nabi ﷺ:

اَللَّــهُمَّ صَلِّ عَـلـٰى سَـيِّـدِنَـا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَـبِـيِّكَ وَرَسُوْلِكَ نَبِى الْأُمِّـى وَعَــلـٰى أَلِـهِ وَصَحْبِهِ وَسِلِّـمْ

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad ﷺ, hamba-Mu, nabi-Mu, dan utusan-Muv yang ummi serta limpahkan pada keluarganya dan sahabatnya, juga limpahkan salam atas mereka.”

Dalam sehari semalam sebanyak 500 kali, maka ia tidak akan meninggal dunia sehingga ia dikumpulkan dengan Nabi ﷺ dalam keadaan terjaga.”

Al-Hafidz as-Sakhawiy mengutip dari Abi Musa al-Madiniy dan Ibnu an-Nu’man dari Rasulullah ﷺ menyebutkan:”Barang siapa membaca sholawat kepadaku pada hari Jum’at sebanyak 1000 kali, ia tidak akan mati hingga ia diperlihatkan tempat duduknya di Surga.”

Terakhir, sebagian ulama al-Arifin yang lain menyebutkan bahwa barang siapa keadaannya senantiasa memperbanyak sholawat kepada Nabi ﷺ, maka ia akan memperoleh kemuliaan yang besar dengan didampingi Nabi ﷺ saat ia menghadapi sakratul maut. Saat itu ia merasa bahagia dengan melihat apa yang telah dijanjikan Allah ﷻ kepadanya seperti Bidadari-bidadari nan cantik jelita, gedung-gedung yang indah di Surga, anak-anak kecil yang menggemaskan, istri-istri yang banyak, mendapat ucapan selamat dari Allah Dzat Yang Maha Mulia dan Maha Pengampun sebagaimana yang telah difirmankan Allah ﷻ:

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya: (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Salaamun’alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. An-Nahl: 32). Waallahu A’lamu

Penulis: Abdul Adzim

Referensi:

✍️ Syaikh Hasan al-Adwiy al-Hamzawiy| Bulughu al-Musarrat Syarah Dalailu al-Khairat| Daru al-Kutub al-Ilmiyah hal 81-82.

Leave a comment