Allah Turun Ke Bumi?


Salah satu keyakinan sesat aliran Musyabihah adalah mereka meyakini bahwa Dzat Allah turun ke langit dunia setiap malam. Mereka memahami hadis “Allah turun ke langit dunia setiap malam” secara tekstual (zohiri).

Pemahaman ini dikritik oleh para ulama. Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Fathul Bari menulis:

وَقَدِ اخْتُلِفَ فِي مَعْنَى النُّزُولِ عَلَى أَقْوَالٍ فَمِنْهُمْ مَنْ حَمَلَهُ عَلَى ظَاهِرِهِ وَحَقِيقَتِهِ وَهُمُ الْمُشَبِّهَةُ تَعَالَى اللَّهُ عَنْ قَوْلِهِمْ

“Mereka berbeda pendapat tentang makna ‘turun’. Ada yang memahaminya secara zohir dan hakikat, yaitu aliran Musyabihah. Maha suci Allah dari keyakinan mereka.”

Al Hafizh Ibnu Abdil Barr dalam Al Istidzkar menulis:

وَقَدْ قَالَتْ فِرْقَةٌ مُنْتَسِبَةٌ إِلَى السُّنَّةِ إِنَّهُ يَنْزِلُ بِذَاتِهِ! وَهَذَا قَوْلٌ مَهْجُورٌ لِأَنَّهُ تَعَالَى ذِكْرُهُ لَيْسَ بِمَحَلٍّ لِلْحَرَكَاتِ وَلَا فِيهِ شَيْءٌ مِنْ عَلَامَاتِ الْمَخْلُوقَاتِ

“Ada sebuah firqoh (aliran) yang mengaku sebagai Ahlus Sunnah meyakini bahwa Dzat Allah SWT turun. Ini adalah ucapan yang dibuang (oleh para ulama) karena Allah SWT bukan benda yang mengalami pergerakan. Tidak ada pada dzat Allah sesuatu yang menjadi ciri khas makhluk.”

Leave a comment