Archives

Benarkah klaim Wahabi bahwa SYAIKH MUHAMMAD BIN ABDIL WAHAB adalah murid IMAM AS-SAFFARINI?


IMAM AS-SAFFARINI DAN SYAIKH MUHAMMAD BIN ABDIL WAHAB

1. Imam as-Saffarini al-Hanbali adalah imam besar madzhab Hanbali al-Atsari yang sezaman dengan Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab (MBAW), pendiri gerakan Wahabi. Dan diantara murid terkenal Imam as-Saffarini adalah Imam Murtadha az-Zabidi, penulis syarah “Ihya’ Ulumiddin” yang berjudul “Ithaf as-Sadah al-Muttaqin”. Imam Murtadha az-Zabidi adalah muhaddits, faqih dan sufi besar yang bermadzhab Hanafi, tapi secara akidah dekat dengan Asy’ariyah.

Kitab akidah Imam as-Saffarini saat ini tengah diterjemah ke bahasa Indonesia dan dikaji oleh sebagian kalangan. Saya berharap pengkaji tersebut jujur dan adil. Karena tidak berbuat jujur dan adil adalah tanda tidak keberkahan ilmu. Semoga kita semua selamat dari sikap yang tidak baik tersebut.

2. Imam as-Saffarini adalah ulama’ yang menyebut Ahlussunnah wal Jama’ah ada tiga golongan, yaitu Asy’ariyah, Maturidiyah dan Atsariyah. Dan Wahabi adalah yang paling getol menolak dan menyalahkan pernyataan tersebut.

3. Dalam tulisan saya sebelumnya, ada kawan (ustadz) Wahabi yang komentar bahwa Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab (MBAW) adalah murid Imam as-Saffarini dan katanya, Imam as-Saffarini setuju atau taqrir dengan kitab MBAW. Tentu saja saya sangat kaget, sebab menurut sebagian peneliti, Imam as-Saffarini pernah mengkritik pendiri dakwah Wahabi.

4. Setelah saya teliti, ternyata tak satupun dijumpai pernyataan ulama’ bahwa MBAW pernah berguru kepada Imam as-Saffarini. Dan klaim keluarga dekat MBAW bahwa Imam as-Saffarini menyetujui kitab-kitab MBAW juga tidak benar. Sebab dari data dan sumber informasi yang saya baca, yang disampaikan MBAW kepada Imam as-Saffarini hanya “Kitab at-Tauhid”. Sementara kita tahu, “Kitab at-Tauhid” secara umum tidak terlalu banyak ghuluwnya. Kitab MBAW yang dianggap paling bermasalah adalah “Kasyfus Syubuhat” dan fatwa-fatwa dia dalam “Ad-Durar as-Saniyah” yang banyak mengkafirkan umat dan ulama’ Islam dan menghukum syirik amaliyah umat Islam.

5. Menambah kemusykilan, Imam as-Saffarini pernah dituduh Wahabi (Syaikh Utsaimin) menyisipkan kesyirikan (syirik rububiyah dan uluhiyah) karena istighosah beliau kepada Rasulullah ﷺ dalam kitabnya, “Ghidzaul Albab”. Padahal sudah amat maklum, Wahabi sepakat bahwa istighosah dengan mayit adalah syirik atau kufur.

6. Menambah deretan kemusykilan lagi, Imam as-Saffarini adalah seorang sufi dan pernah berguru secara mulazamah dihadapan ulama’ sufi masyhur Imam Abdul Ghani an-Nabulsi dan al-Muhaddits al-Ajluni penulis “Kasyful Khafa'”. Uniknya dua nama ulama’ terakhir ini pro dengan Syaikh Akbar Ibn Arabi.

7. Menambah kemusykilan lagi, Imam as-Saffarini adalah penganut tafwidh dalam sifat khabariyah dan menyebut sifat ini sebagai mutasyabihat. Dan ini akidah salaf dan ulama’ Ahlussunnah wal Jama’ah secara umum. Sementara Wahabi memiliki pendapat yang syadz dan aneh dengan menolak tafwidh dan menyebut khabariyah sebagai muhkamat.

8. Walhasil, klaim Wahabi bahwa MBAW adalah murid Imam as-Saffarini dan menyetujui kitab MBAW adalah klaim sesat jika tidak saya sebut kedustaan. Hampir mirip dengan klaim-klaim sesat mereka bahwa Syaikh Nashiruddin al-Albani punya guru hadits ini dan itu tetapi setelah diteliti ternyata hoax yang sengaja disebarkan untuk menutupi kekurangan. Kalaupun benar bahwa MBAW adalah murid Imam as-Saffarini, maka dipastikan akidah mereka berdua berbeda.

Rahasia KH. Maimun Zubair Mendidik Anak Dan Santri Menjadi Kader Bangsa Dan Dunia Masa Depan


7 Rahasia KH. Maimun Zubair Mendidik Anak Dan Santri Menjadi Kader Bangsa Dan Dunia Masa Depan

ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ
۞السَّلَامُ عَلَيْك أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ ۞
۞السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ۞
۞اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ۞
۞وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ۞
۞ ﺑِﺴْـــــــــــــــــﻢِ اللّٰــــــــــــهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْــــــــــــمِ ۞

PARA PUTRA KH MAIMOEN ZUBAIR DAN TEMPAT PENDIDIKANNYA

  1. KH. Abdullah Ubab Maimoen (Makkah)
  2. KH. M. Najih Maimoen (Makkah)
  3. KH. Majid Kamil Maimoen (Makkah)
  4. KH. DR. Abdul Ghofur Maimoen (Mesir)
  5. KH. Abdul Rouf Maimoen (Makkah)
  6. KH. A. Wafi Maimoen (Syria dan Mesir)
  7. KH. Taj Yasin Maimoen (Syria)
  8. KH. M. Idror Maimoen (Makkah)

‘Alim semua. Ganteng semua. Luar biasa.

Penulis hampir melakukan Riset tema di atas. Penulis kagum kepada Kiai Maimun Zubair yang berhasil mendidik Anak Dan santri-santrinya menjadi ulama Dan tokoh yang mendalam ilmunya, santun akhlaknya, Dan ikhlas perjuangannya di tengah masyarakat.

Hasil observasi sekilas Penulis terhadap tema di atas, Ada beberapa temuan sekilas:

  1. Peran Ibu sangat sentral

KH Maimun Zubair Selalu menekankan kepada para santrinya untuk mencari istri shalehah yang ahli riyadlah (tirakat). Istri Sholehah Tidak begitu kedonyan (Tidak tergila dunia), tapi menjadikan dunia sebagai wasilah (sarana) beribadah Dan berjuang.

Kiai Sadid Jauhari Jember pernah cerita kepada Penulis saat Munas Kombes NU 2012 di Kempek Cirebon, bahwa dari jalur ayah, keluarga Kiai Maimun orang biasa. Namun Ada Mbahnya yang ahli riyadhoh, seperti banyak puasa, shalat Malam istiqamah, banyak berdoa, Dan cinta Ulama.

Potret istri Kiai Maimun Zubair adalah perempuan yang cinta ilmu, ahli riyadhoh, Dan cinta Ulama sehingga anak-anaknya tumbuh sebagai generasi-generasi Islam yang cinta ilmu Dan cinta Ulama.

  1. Rizki Halal, No Syubhat

Rizki Halal menjadi keharusan. Darah yang dimasuki makanan Haram Akan membentuk karakter Dan kepribadian seseorang. Kiai Maimun dikenal Kiai yang sangat hati-hati (ihtiyath) dalam memberikan makan kepada Anak Dan santrinya.

Beliau membedakan rizki dari aktivitas politik, ceramah, amplop pejabat, Dan dari usahanya sendiri.

Rizki yang digunakan untuk makan keluarga Dan santrinya benar-benar dari usaha yang bebas dari Syubhat (samar-samar), apalagi jelas haramnya.

  1. Memohon Berkah Kiai

Kiai Maimun seperti yang beliau sampaikan Dan disampaikan putra-putrinya, mendapat berkah para Ulama. Air ludah Ulama misalnya adalah model kiai Pesantren untuk memberikan doa yang berujung berkah kepada generasi Muda.

Menurut Kisah KH Nashir Farah, Tambak Beras Jombang, Kiai Maimun sering memanggil sebagian santrinya, masuk dalam kamar, untuk diberi ijazah khusus.

Rumah Kiai Maimun menjadi persinggahan atau destinasi para Ulama, habaib, Dan orang-orang shalih. Kiai Maimun tentu memohon kepada mereka untuk mendoakan keluarga Dan santrinya supaya menjadi Kader penerus Agama yang berkualitas tinggi Dan berhati mulia.

  1. Teladan Istiqamah

KH Maimun Zubair Tidak hanya aktif mengaji kitab Dan ceramah di tengah masyarakat. Tapi beliau mempraktekkan pentingnya istiqamah dalam kebaikan.

Salah satu indikator istiqamah Kiai Maimun adalah Selalu mengaji kepada santri Dan Masyarakat meskipun baru saja datang dari Acara luar yang menyita banyak waktu Dan tenaga.

Kiai Maimun mengajarkan pentingnya istiqamah sebagai akhlak para Ulama yang Harus diteladani sebagai wasilah meraih keberkahan Dan kesuksesan hidup.

Di usia senja, Kiai Maimun tetap mengaji seperti biasa. Ramadlan 1440 H. Kemarin, alhamdulillah Ananda Su’aidi Na’im, dibantu Mas Bayu Suryo Aji, Salah satu guru PP Al Anwar, bisa tabarrukan ngaji kitab karya Syaikh Abdul Wahab Asy-Sya’ni tentang tasawuf kepada KH Maimun Zubair sampai khatam.

  1. Tawadlu’ (rendah hati)

Jika ingin jadi orang mulia yang derajatnya diangkat Allah, jadilah orang yang tawadlu’. Jangan Merasa pintar, suci, banyak Amal, Dan lebih dari orang lain.

KH Maimun Zubair memberikan teladan pentingnya tawadlu’ dalam ilmu Dan akhlak. Beliau Tidak merasa pintar, sehingga Selalu membaca, membaca, Dan membaca. Beliau sosok yang demokratis Dan toleran.

Beliau merasa sedikit amalnya Dan selalu berdoa Dan memohon doa santri Dan Ulama supaya diberi Allah wafat dalam keadaan husnul khatimah.

Sebuah akhlak Ulama besar yang Inspiratif yang meneteskan air kesejukan, kesahajaan, Dan kedamaian jiwa. Jiwa yang tawadlu’ terhindar dari konflik, agitasi, Dan hal-hal negatif destruktif lainnya.

Tawadlu’ membuat orangnya menjadi pembelajar sepanjang hayat karena dirinya Selalu merasa bodoh, sedikit Amal, Dan penuh dosa. Tawadlu’ mendorong seseorang berbaik sangka kepada orang lain.

  1. Senang Sedekah Dan Sederhana

Salah satu santri KH Maimun Zubair, yaitu KH Ali Mashar dari Pakis Tayu Pati, menceritakan kepada Penulis bahwa KH Maimun Zubair adalah sosok yang dermawan.

Beliau banyak membantu pembangunan masjid di banyak tempat. Penulis menyaksikan kedermawanan KH Maimun saat sowan. Setiap tamu diberi makan ala kadarnya ala santri yang mencerminkan kesederhanan Dan kesahajaan.

Di samping ahli sedekah, Kiai Maimun juga sosok Ulama yang sederhana. Melihat Rumah Kiai yang sederhana, meskipun reputasi keulamaannya Nasional Dan dunia, itu saja menjadi bukti bahwa KH Maimun Zubair adalah sosok yang mengedepankan kesederhanan, jauh dari karakter kemewahan, kemegahan, Dan keduniaan.

  1. Kaderisasi

KH Maimun Zubair meneruskan peran ini dari pendahulunya. Ulama-ulama besar seperti Syaikh Chalil Bangkalan Madura, Haldratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahid Hasyim, Dan KH MA Sahal Mahfudh adalah sosok yang piwai mengkader Putra Dan santrinya dalam mengembangkan Islam sesuai bidangnya masing-masing.

Banyak santri PP Al Anwar Sarang yang alim Dan berasal dari keluarga biasa dijodohkan dengan Putra kiai Daerah yang punya Pesantren kecil. Akhirnya, Pesantren kecil tersebut berkembang setelah santrinya memimpin Pesantren tersebut.

Penulis Punya teman asal Demak yang berkarir di Kudus, namanya Kiai Naf’an. Selama 16 tahun belajar di PP. Al Anwar Sarang, Dan alhamdulillah sekarang punya Pesantren Salaf di Kudus dengan nama Al – Maumuniyah. Ketika Saya Tanya, ternyata Kiai Maimun yang memberikan nama Dan meresmikan Pondok tersebut. Kiai Maimun pernah mengunjungi Pondok santrinya ini selama 3 Kali. Subhanallah..

Kiai Maimun rajin mengunjungi santri-santrinya sehingga jaringan alumni PP Al Anwar solid Dan Punya komitmen kuat dalam mengawal Islam Ahlussunnah Wal Jamaah An Nahdliyyah yang dikenal dengan Islam Nusantara.

Putra-putri KH Maimun Zubair mempunyai ladang dakwah sendiri-sendiri. Berdirinya Al Anwar 2, 3, Dan 4, Tidak lepas dari visi besar Kiai Maimun dalam membangun peradaban Islam. Hal ini juga menjadi salah satu kunci suksesnya dalam kaderisasi.

KH Najih tampil sebagai Ulama yang produktif dalam karya. Dr. KH Abdul Ghofur tampil sebagai akademisi, pemikir, Dan Aktivis tingkat Nasional, baik di PBNU maupun di MUI Pusat. KH Majid Kamil tampil sebagai kiai Dan politisi yang santun Dan bersahaja. KH Taj Yasin tampil sebagai birokrat yang ramah Dan dekat dengan Rakyat.

7 Rahasia mendidik Anak Dan Santri KH Maimun Zubair di atas semoga menginspirasi para santri, kiai, Dan seluruh elemen bangsa untuk meneladaninya sehingga lahir kader-kader hebat yang Akan meneruskan perjuangan Agama, masyarakat, bangsa Dan umat manusia, amiin.

Mekah,
Selasa, 12 Dzulhijjah 1440 H. – 13 Agustus 2019 Pukul 18.17

Ditulis oleh: Ustadz Jamal Pati


أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ الأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا وَنُوْرِ الأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا وَعَلَى آَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Ya Allah ya Hannan ya Mannan ya Fatah ya Rozak ya kaafi ya Ghoni ya Mugni ya wahab.
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
يا تريم و أهلها
(Yaa Tariim wa Ahlahaa)7kali

اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّ 1
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّ. 2
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّ. 3
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّ. 4
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّ. 5
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّ. 6
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّ. 7

Allahumma berkat Rasulullah… berkat wali-waliyullah… berkat guru-guru kami ya Allah…Mudah-mudahan kita semua… bapak ibu kami… Anak keturunan/dzurriyat kami… keluarga kami… tetangga kami… dan orang-orang yang cinta kepada kami ya Allah…
mendapat keampunan segala dosa dan kesalahan lahir batin seumur hidup… mendapatkan keberuntungan di dunia dan akhirat
mendapat rahmat yang luas…selamat dunia akhirat… mati beriman sempurna… segala hajat qobul…terkumpul dalam surga bighoiri hisab…

Sholawat Ghina

اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكْ وَاَغْنِنِ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Wa kususon muslim wal muslimah wal
mukminin wal mukminat
Umat Baginda sayyiduna Muhammad Saw 💚
1-Semoga diberi kenikmatan hidup
2-semoga di beri rezeki yang berlimpah dan berkah
3-semoga diberi keluarga damai, tentram dan sejahtera
4-semoga diberi keberuntungan di dunia dan akhirat
ﺍﻣﻴﻦ ﺍﻣﻴﻦ ﺍﻣﻴﻦ ﻳﺎ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ
aamiin aamiin aamiin ya rabbal Al-Amin

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين

Solawat Kamila
اَللّٰهُمَّ صلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَ سَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِى تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَ تَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَ تُقْضٰى بِهِ الْحَوَائِجُ وَ تُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَ حُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَ يُسْتَسْقََى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَ عَلىٰ آلِهِ وِ صَحْبِهِ فِى كُلِّ لَمْحَةٍ وَ نَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Doa Syaikh Samman Al Madani
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِأُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

اَللّٰهُمَّ ارْحَمْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

اَللّٰهُمَّ اسْتُرْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

اَللّٰهُمَّ اجْبُرْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

“ALLAHUMMAGHFIR LI UMMATI SAYYIDINA MUHAMMAD,

ALLAHUMMARHAM UMMATA SAYYIDININA MUHAMMAD,

ALLAHUMMASTUR UMMATA SAYYIDINA MUHAMMAD,

ALLAHUMMAJBUR UMMATA SAYYIDINA MUHAMMAD SAW”
4x secara berturut-turut setelah selesai sholat subuh.”

Aku dijalankan guruku di jalan sholawat, maka aku juga menjalankan muridku di jalan sholawat (memperbanyak baca sholawat)”.
💚KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani

ﺍﻣﻴﻦ ﺍﻣﻴﻦ ﺍﻣﻴﻦ ﻳﺎ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ

مَوْلَايَ صَلِّي وَسَلِّـمْ دَآئِــماً أَبَـدًا ۞ عَلـــَى حَبِيْبِـكَ خَيْــرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
مَوْلَايَ صَلِّي وَسَلِّـمْ دَآئِــماً أَبَـدًا ۞ عَلـــَى حَبِيْبِـكَ خَيْــرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ

هُوَالْحَبِيْبُ الَّذِيْ تُرْجَى شَفَاعَتُهُ ۞ لِكُلّ هَوْلٍ مِنَ الْأِهْوَالِ مُقْتَحِـــــــمِ

أَمْ هَبَّتِ الرِّيْحُ مِنْ تِلْقَاءِ كَا ظِمَةٍ، وَأَوْمَضَ الْبَرْقُ فِى الظَّلْمَاءِ مِنْ إِضَمِ

يَا رَبِّ بِالْمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا، وَغْفِرْلَنَامَامَضَى يَاوَاسِعَ الْكَرَمِ

#fypシ゚viralシ #fypシ゚viral #fypviral #pecintazuriyahrosulullohsaw #solawat #khmaimoenzubair #habibumartarim #berbagikebaikan #sayyidinamuhammadsaw #berbuatbaik #bagindanabimuhammmad

Wallahualam

#fypシ゚viralシ #fypシ゚viral #fypviral #pecintazuriyahrosulullohsaw #solawat #abuyasayyidmuhammadalawaialmaliki

Sekian. Terima kasih. Wallahu A’lam.

Semoga bermanfaat
Semua Orang
Bila ada kesalahan ketik atau kurang berkenan di hati
(Anda/ Panjenengan) mohon di tegur saya🙏

Profil Habib Umar bin Hafidz dan Amalan Pembuka Rejeki


Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Nama Habib Umar bin Hafidz sudah tak asing bagi muslim Tanah Air. Berikut ini sekilas mengenai sang habib, mulai profil hingga perjalanan dakwahnya.

Profil Habib Umar bin Hafidz

Habib Umar bin Hafidz memiliki nama asli Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz. Ia merupakan seorang ulama terkenal, guru, dan pembaru Islam di Yaman.

Habib Umar lahir pada Senin, 27 Mei 1963 di Tarim, Hadramaut, Yaman. Saat ini, ia tinggal di Tarim, Yaman.

Dalam keseharian, Habib Umar mengawasi perkembangan di Darul Musthafa. Ia juga memiliki beberapa sekolah lainnya yang telah dibangun di bawah manajemennya.

Nasab Habib Umar bin Hafidz
Ia adalah al-Habib ‘Umar putera dari Muhammad putera dari Salim putera dari Hafiz putera dari Abd-Allah putera dari Abi Bakr putera dari’Aidarous putera dari al-Hussain putera dari al-Shaikh Abi Bakr putera dari Salim putera dari ‘Abd-Allah putera dari ‘Abd-al-Rahman putera dari ‘Abd-Allah putera dari al-Shaikh ‘Abd-al-Rahman al-Saqqaf putera dari Muhammad Maula al-Daweela putera dari ‘Ali putera dari ‘Alawi putera dari al-Faqih al-Muqaddam Muhammad putera dari ‘Ali putera dari Muhammad Sahib al-Mirbat putera dari ‘Ali Khali’ Qasam putera dari ‘Alawi putera dari Muhammad putera dari ‘Alawi putera dari ‘Ubaidallah putera dari al-Imam al-Muhajir to Allah Ahmad putera dari ‘Isa putera dari Muhammad putera dari ‘Ali al-‘Uraidi putera dari Ja’far al-Sadiq putera dari Muhammad al-Baqir putera dari ‘Ali Zain al-‘Abidin putera dari Hussain sang cucu laki-laki, putera dari pasangan ‘Ali putera dari Abu Talib dan Fatimah al-Zahra puteri dari Rasul Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Perjalanan Habib Umar bin Hafidz
Habib Umar mampu menghafal Al-Qur’an dengan berbagai inti teks fikih, hadis, dan bahasa Arab di usia muda. Selain itu, Habib Umar juga banyak menguasai ilmu-ilmu keagamaan yang banyak dipegang teguh oleh ulama lain seperti Muhammad bin Alawi bin Shihab dan Al-Shaikh Fadl Baa Fadhl serta ulama lain yang mengajar di Ribat, Tarim.

Ayahnya yang bernama Al-Habib Muhammad bin Salim sangat menyayangi dan selalu berada di sisi Umar kecil. Sejak kecil, Umar juga diajari oleh ayahnya untuk memperdalam ilmu-ilmu agama dan zikir.

Ada tragedi ketika Habib Umar masih kecil, saat sedang menemani ayahnya salat jumat. Sang ayah diculik golongan komunis. Akhirnya Habib Umar pulang sendirian ke rumah dengan membawa syal milik ayahnya.

Sejak saat itu, ayahnya hilang kabar dan tak pernah kembali lagi. Menginjak usia muda, Habib Umar memiliki semangat untuk meneruskan tanggung jawab ayahnya di bidang dakwah, berbekal syal milik ayahnya yang menjadi bendera semangat hidupnya.

Selanjutnya Habib Umar mengumpulkan orang-orang dengan membentuk beberapa majelis dan dakwah. Usaha dan perjuangannya yang keras demi dakwah Islam membuahkan hasil.

Banyak kelas yang dibuka bagi anak muda atau orang tua, di masjid-masjid setempat dengan penawaran berbagai kesempatan. Ada untuk penghafal Al-Qur’an dan untuk belajar ilmu-ilmu tradisional.

Situasi politik di Tarim pada 1981 terbilang kacau. Kemudian Habib Umar pindah ke Kota Al-Bayda di sebelah utara Yaman.

Di sana Habib Umar belajar lagi mengenai ilmu agama kepada Habib Muhammad bin Abdullah al-Haddar, Al-Habib Zain bin Ibrahim Bin Sumayt dan Al-Habib Ibrahim bin Umar bin Aqil. Habib Umar juga mengajar dan mendirikan forum kajian di Kota Al-Bayda, Al-Hudaydah dan Ta`izz.

Pada 1992, Habib Umar pindah ke Kota Al-Shihr. Itu merupakan Ibu Kota Provinsi Handramaut.

Setelah lama tinggal di Kota Al-Shihr, kemudian Habib Umar kembali lagi ke kota asalnya yaitu Tarim pada 1994. Ia mulai merintis Pondok Pesantren Darul Mustafa.

Pada 1997, Ponpes Darul Mustafa mulai diresmikan. Sejak saat itu, banyak sekali murid-murid yang berdatangan dari berbagai negara.

Dakwah Habib Umar bin Hafidz
Selain mendirikan Ponpes Darul Mustafa, Habib Umar juga memiliki forum kajian keagamaan di Kota Tarim. Forum tersebut rutin dihadiri oleh ratusan penduduk kota setempat.

Forum diadakan setiap minggu dengan agenda melakukan pertemuan formal, silaturahmi ke berbagai tempat di Yaman untuk mengunjungi kampus-kampus dan sejumlah organisasi di sana.

Saat ini, dakwah dari Habib Umar tidak hanya di Yaman saja. Tetapi melebar ke seluruh dunia seperti di Syiria, Jordania, Lebanon, Mali, Kenya, dan Aljazair. Juga ke Mesir, Sudan, Tanzania, Afrika Selatan, Sri Lanka, India, Pakistan, Malaysia, Singapura, Australia dan sejumlah negara Eropa lainnya.

Dakwah Habib Umar bin Hafidz di Indonesia
Habib Umar telah berdakwah di Indonesia sejak 1994, atas utusan Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf yang berada di Jeddah, untuk membangkitkan semangat para Alawiyyin di Indonesia, karena mulai lupa akan ajaran dan nilai budi luhur para leluhurnya.

Seiring berjalannya waktu, kedatangan Habib Umar di Indonesia dengan penyampaian dakwah dan ajarannya, maka lahir organisasi yang bernama Majelis Al-Muwasholah Bayna Ulama Al Muslimin atau Forum Silaturrahmi Antar-Ulama.

Pekan lalu, Habib Umar mengunjungi Indonesia selama 10 hari. Ia mengunjungi daerah-daerah di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Cirebon, dan Kalimantan.

Habib Umar mengajar di sejumlah Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama, melalui siaran teleconference setiap bulannya. Habib Umar juga menempati tempat khusus di hati Nahdlatul Ulama.

Ini amalan dan doa habib Umar bin Hafidz

Sebagai berikut..

Bagi Anda yang terlilit hutang atau seret rezekinya, ijazah amalan dari Habib Umar bin Hafidz ini bisa diamalkan secara istiqamah.

5 ijazah amalan tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Membaca amalan

Amalan yang dimaksud oleh Habib Umar bin Hafidz adalah amalan Ya Fattah, Ya Razzaq, Ya Kafi, Ya Mughni. Jika diurut, amalan tersebut memiliki makna sebagai berikut.

Ya Fattah (Duhai Dzat yang Maha Pembuka Rahmat), Ya Razzaq (Duhai Dzat yang Maha Pemberi Rezeki), Ya Kafi (Duhai Dzat yang Maha Pemberi Kecukupan) dan Ya Mughni (Duhai Dzat yang Maha Pemberi Kekayaan).

4 amalan di atas oleh Habib Umar bin Hafidz dianjurkan untuk dibaca sebanyak 100 kali. Adapun waktu untuk membacanya adalah dibaca pada waktu pagi dan dibaca setiap hariJika dibaca secara istiqamah, insyaallah Allah SWT akan memperlancar rezeki orang yang mengamalkan 4 amalan di atas.

  1. Mengerjakan Shalat Dhuha

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Shalat Dhuha adalah bagian dari amalan untuk memperlancar rezeki. Sehingga siapapun yang istiqamah mengerjakan Shalat Dhuha oleh Allah SWT akan diberikan rezeki yang lancar dan melimpah ruah.

Habib Umar bin Hafidz pun juga memberikan ijazah bahwa siapapun yang istiqamah mengerjakan Shalat Dhuha, insyaallah Allah SWT akan memperlancar rezeki kita.

  1. Membaca Surat Al Waqi’ah

Selain Shalat Dhuha, membaca Surat Al Waqi’ah juga termasuk salah satu cara untuk memperlancar rezeki. Caranya adalah dengan membaca surat tersebut setiap hari.

Tidak ada jumlah yang pasti harus dibaca berapa kali. Hanya saja Habib Umar bin Hafidz menganjurkan untuk dibaca setiap usai Shalat Ashar sebanyak satu kali saja.

  1. Membaca La ilaha illalah al malikul haqqul mubin

Biasanya, amalan ini sering dibaca di pondok pesantren. Habib Umar bin Hafidz memberikan ijazah amalan ini untuk dibaca sebanyak 100 kali.

Adapun waktunya adalah dibaca setiap usai mengerjakan Shalat Dluhur. Jika dikerjakan secara istiqamah, insyaallah Allah SWT akan memperlancar rezeki kita.

  1. Membaca Subhanallah wabihamdihi subhanallahil ‘adzim astaghfirullah

Amalan ini oleh Habib Umar bin Hafidz dianjurkan untuk dibaca setiap hari sebanyak 100 kali. Adapun waktunya adalah sebelum atau setelah mengerjakan shalat sunnah 2 rakaat Subuh.

Berikut ini ijazah anti miskin dari Habib Umar bin Hafidz yang wajib diketahui dan diamalkan

  1. Membaca Ya Fattaah, Ya Razzaaq, Ya Kaafi, Ya Mughnii sebanyak 100 kali pada pagi hari
  2. Merutinkan Shalat Dhuha

Manfaat shalat Dhuha disebutkan dalam hadist, “Wahai anak Adam, rukuklah untukku sebanyak empat rakaat di awal siang, maka akan aku cukupkan kebutuhanmu hingga sore hari,” (HR. Tirmidzi)

  1. Rutin membaca Surat Al Waqiah setelah shalat Ashar
  2. Membaca “La ilaha illallahul Malikul Haqqul Mubin” sebanyak 100 kali sesudah shalat Dhuhur
  3. Membaca “Subhanallahi wa bi hamdihi, Subhanallahil ‘Adzim, Astaghfirullah” 100 kali. Dibaca sebelum atau sesudah shalat Subuh

Itulah amalan anti miskin ijazah dari Al Habib Umar bin Hafidz. Mari rutinkan agar rezeki
mengalir.

3 Amalan dari Habib Umar bin Hafidz Agar Istiqamah dan Hati Bersih
Habib Umar bin Hafidz banyak menganjurkan Umat Islam berdoa.

Habib Umar menjelaskan, sebanyak dan sesering apa pun dosa atau kesalahan yang dilakukan, jangan pernah berhenti atau bermalas-malasan untuk bertobat dan kembali kepada Allah. Karena setan memiliki misi untuk selalu menjebloskan seseorang ke dalam kemaksiatan.

Habib Umar bin Hafidz memberikan dua amalan untuk membersihkan hati dan jauh dari kecenderungan menyimpang dari jalan Allah ta’ala. Berikut ini dua amalan yang dipesankan oleh Habib Umar bin Hafidz:1. Mengucapkan Dzikir
Banyak-banyaklah berdzikir dengan mengucapkan “Allah, Allah, Allah”, dan terus mengulanginya hingga 66 kali.

“Sungguh di antara hal yang membantu kita istiqamah, dan membersihkan hati kita dari keinginan kepada selain Allah dan kecenderungan untuk menyimpang dari jalan Allah ta’ala, dengan kita banyak berdzikir, ‘Allah, Allah, Allah’. Ini yang mengikis kepada selain Allah dari hati kita. Kalau perlu, kita ulang sebanyak 66 kali,” kata Habib Umar lewat penerjemahan oleh Habib Jindan.

  1. Membaca Surat An-Nas 7 kali di Pagi dan Sore
    Habib Umar juga berpesan untuk senantiasa membaca Surat An-Nas sebanyak 7 kali di waktu pagi hari dan 7 kali di sore harinya.
  2. Ayat Qursi setiap setelah sholat
    Selain itu Habib Umar juga berpesan untuk selalu membaca ayat Qursi cukup satu kali, setiap sesudah menunaikan ibadah sholat. Amalan-amalan inilah yang akan membantu seorang Muslim untuk istiqomah di jalan Allah dan menyucikan hati.
    #Semogabermanfaat.

𝐄𝐅𝐄𝐊 𝐁𝐔𝐑𝐔𝐊 𝐁𝐄𝐑𝐒𝐄𝐆𝐄𝐑𝐀 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐈𝐍𝐀 𝐑𝐔𝐌𝐀𝐇 𝐓𝐀𝐍𝐆𝐆𝐀 𝐓𝐀𝐍𝐏𝐀 𝐁𝐄𝐊𝐀𝐋 𝐈𝐋𝐌𝐔 𝐀𝐆𝐀𝐌𝐀


𝐄𝐅𝐄𝐊 𝐁𝐔𝐑𝐔𝐊 𝐁𝐄𝐑𝐒𝐄𝐆𝐄𝐑𝐀 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐈𝐍𝐀 𝐑𝐔𝐌𝐀𝐇 𝐓𝐀𝐍𝐆𝐆𝐀 𝐓𝐀𝐍𝐏𝐀 𝐁𝐄𝐊𝐀𝐋 𝐈𝐋𝐌𝐔 𝐀𝐆𝐀𝐌𝐀

𝐄𝐅𝐄𝐊 𝐁𝐔𝐑𝐔𝐊 𝐁𝐄𝐑𝐒𝐄𝐆𝐄𝐑𝐀 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐈𝐍𝐀 𝐑𝐔𝐌𝐀𝐇 𝐓𝐀𝐍𝐆𝐆𝐀 𝐓𝐀𝐍𝐏𝐀 𝐁𝐄𝐊𝐀𝐋 𝐈𝐋𝐌𝐔 𝐀𝐆𝐀𝐌𝐀

Istri tidak mau taat kepada suaminya, suami tidak menafkahi istrinya, orang tua ikut campur dalam urusan rumah tangga anaknya, suami dan istri saling lempar tanggung jawab dalam masalah pendidikan anak, istri sangat susah diajak untuk berhubungan intim, terjadinya perselingkuhan, perselisihan dalam penggunaan uang rumah tangga, suami poligami diam-diam, dan yang selainnya adalah di antara pemicu konflik yang sering terjadi dalam sebuah rumah tangga. Semua konflik ini tidak akan bisa diselesaikan dengan baik dan bijaksana apabila pasangan suami istri tak mau memakai tuntunan syariat dalam menyelesaikannya.

Karenanya, ketahuilah, bahwa efek buruk bersegera membina rumah tangga tanpa bekal ilmu agama itu sangat nyata. Dan hal ini sangat sering sekali kita jumpai informasinya muncul di beranda-beranda medsos kita. Ada suami yang melakukan KDRT hingga istrinya mengalami trauma. Ada juga seorang istri yang memotong alat vital suaminya karena ditahu dia menikah lagi tanpa sepengetahuannya. Sungguh, demikianlah jika ilmu agama tiada, yang terlahir hanyalah kezaliman-kezaliman yang tak pernah terbayangkan, baik dari pihak suami maupun istri, walaupun pemicunya terkadang sangat sering diremehkan.

Ingat, konflik rumah tangga itu niscaya. Dan ia pasti akan terjadi pada setiap pasangan di mana pun mereka berada. Yang membedakan antara rumah tangga yang satu dengan yang lainnya hanyalah kadar konfliknya saja dan bagaimana mereka menyikapi kemudian menyelesaikannya. Namun, jika seseorang telah berbekal ilmu agama yang memadai pada dirinya, maka konflik-konflik itu akan terselesaikan dengan sangat sederhana tanpa harus berseteru berkepanjangan dengan pasangannya.

Ketika kita marah atau sangat emosi kepada pasangan, maka bagi mereka yang telah memiliki bekal ilmu agama, setidaknya mereka akan takut untuk berbuat sesuatu yang melampaui batas ketika kondisi menuntutnya untuk berkonflik dengan pasangan. Sebab, Rasulullah ﷺ telah bersabda,

لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الغَضَبِ.

“Orang yang hebat bukahlah orang yang sering menang dalam perkelahian. Namun orang hebat adalah orang yang bisa menahan emosi ketika marah.” (𝐇.𝐫. 𝐀𝐥-𝐁𝐮𝐤𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐌𝐮𝐬𝐥𝐢𝐦)

Dalam hadis yang lainnya, ibunda kita, ‘Aisyah 𝑟𝑎𝑑ℎ𝑖𝑦𝑎𝑙𝑙𝑎̂ℎ𝑢 ‘𝑎𝑛ℎ𝑎̂ mengisahkan,

مَا ضَرَبَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا قَطُّ بِيَدِهِ، وَلَا امْرَأَةً، وَلَا خَادِمًا، إِلَّا أَنْ يُجَاهِدَ فِي سَبِيلِ اللهِ.

“Rasulullah ﷺ tidak pernah memukul wanita maupun budak dengan tangan beliau sedikit pun. Padahal beliau berjihad di jalan Allah. (𝐇.𝐫. 𝐌𝐮𝐬𝐥𝐢𝐦)

Terakhir, berikut ini saya kutipkan nasihat menarik dari buku 𝐵𝑖𝑘𝑖𝑛 𝑁𝑖𝑘𝑎ℎ 𝑇𝑎𝑘 𝐽𝑎𝑑𝑖 𝑀𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ karya Teh Rini Kartini yang diterbitkan oleh Penerbit Pro-U Media Yogyakarta. Di halaman 105 dari bukunya tersebut, beliau mengatakan, “Dalam pernikahan, suami dan istri harus memiliki bekal ilmu yang memadai. Nah, salah satu ilmu yang harus dimiliki adalah ilmu untuk memahami bahwa suami dan istri itu adalah makhluk Allah yang berbeda karakteristiknya. Karena itu, ketika ada permasalahan, akan berbeda pula cara menghadapi dan menyelesaikannya. Saat ada masalah, sebagai laki-laki, seorang suami biasanya akan menyelesaikannya terlebih dahulu, baru kemudian bercerita kepada sang istri. Sementara seorang istri -sebagai perempuan- ketika menghadapi masalah, dia akan cenderung mencari teman curhat, bercerita, dan menemukan solusi.”

________________________

𝐃𝐢𝐭𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐨𝐥𝐞𝐡: 𝐴𝑙-𝐹𝑎𝑞𝑖̂𝑟𝑢 𝑖𝑙𝑎̂ 𝑅𝑎𝑏𝑏𝑖ℎ𝑖, Abu Maryam Setiawan As-Sasaki (أبو مريم ستياوان السسكي)

Selesai ditulis pada hari Selasa, 08 Syawal 1445 H/ 16 April 2024, pukul 09.19 WITA, bertempat di kampung istri tercinta; Dusun Balin Gagak, Desa Sengkerang, Kec. Praya Timur, Kab. Lombok Tengah, NTB.

________________________

PERNYATAAN PONPES AL-ANWAR (PONPESNYA MBAH MOEN): NASAB BAALAWI SAH! IMADUDDIN SARMAN ANGKUH DAN SU’UL ADAB!


PERNYATAAN PONPES AL-ANWAR (PONPESNYA MBAH MOEN): NASAB BAALAWI SAH! IMADUDDIN SARMAN ANGKUH DAN SU’UL ADAB!

TA’DZIM NASAB BANI ALAWI.

Penulis : Al-Anwar Media

(Pondok Pesantren Al-Anwar , Sarang Rembang, Jateng).

Berdasar pada penelitian mendalam oleh Lajnah Tarbiah wa at-Tastqif PP al-Anwar, dihimbau dengan sangat bagi seluruh santri, alumni, maupun muhibbin untuk tidak turut serta dalam upaya menyebarkan keraguan-keraguan akan kesahihan nasab Bani Alawi sebagai keturunan baginda Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut setidaknya pada 6 alasan utama:

1. Tidak ada bukti satupun Ulama’ yang menyaratkan bukti sezaman untuk ketetapan nasab seseorang.

Penyaratan bukti sezaman hanya berdasar keangkuhan pribadi tanpa dasar metodologis yang riil. Adapun penelitian ilmiah terhadap bukti-bukti sezaman sangat perlu untuk didukung dan diapresiasi sebagai penguat ketetapan nasab Bani Alawi.

2. Melanjutkan manhaj taslim dan percaya pada Para Ulama’.

Cukuplah Imam Ibnu Hajar al-Haitami, Imam al-Janadi, Imam al-Khirid, Sayyid as-Samarqandi, Imam as-Sakhawi, Sayyid Bakri Syatha, serta Sayyid Murtadla Az-Zabidi yang secara sharih mengakui kesahihan nasab Bani Alawi sebagai keturunan Baginda Nabi Muhammad SAW. Tidak sepantasnya kita mendahulukan keangkuhan dengan memilih untuk tidak mempercayai catatan para Ulama’ tersebut hanya berdasar syarat yang dibuat-buat sebagaimana poin pertama. Ditambah lagi penghormatan kepada habaib Bani Alawi telah dicontohkan oleh Ulama’-Ulama’ ASWAJA kita terdahulu seperti Syaikh Yusuf an-Nabhani, Syaikh Nawawi Banten, Kiyai Kholil Bangkalan, Hadlratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, Kiyai Hamid Pasuruan, Kiyai Hasan Genggong dan lain sebagainya.

3. Meyakini bahwa tidak disebut bukan berarti menafikan.

Beberapa tulisan kuno yang tidak menyebutkan nama-nama leluhur Bani Alawi sebagai keturunan baginda Nabi SAW tidak bisa diartikan menafikan kesahihan nasab mereka.

عدم ذكر الشيء لا يدل على عدم وقوعه

Tidak menyebut sesuatu bukan berarti tidak ada (dinafikan)

ذكر العدد لا ينفي الزائد

(tidak disebutkannya Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir tidak berrarti menafikannnya sebagai putra Ahmad al-Muhajir).

Tidak pernah ada satupun bukti kalangan keluarga Bani Alawi yang menafikan nasab mereka. Tidak ada satupun dari kalangan Bani Bishri dan Bani Jadid yang menafikan kesahihan Sayyid Alawi sebagai putra Ubaidillah. Begitu pula tidak ada satupun kalangan Bani Ahdal maupun Bani Qudaim/Ruqaim sebagai kerabat Jauh Ahmad al-Muhajir yang menafikan kesahihan nasab Ubaidillah bin Ahmad al-Abah.

4. Meneladani sikap Masyayikh dan Ulama’ terdahulu.

Sudah merupakan hal yang maklum secara pasti bahwa Syaikhina Maimun Zubair dan seluruh Masyaikh al-Anwar menjunjung tinggi rasa hormat dan ta’dzim kepada kalangan sadah Bani Alawi. Sudah sepantasnya sebagai santri, harus mengikuti jejak dan teladan para guru demi keberkahan ilmu. Sikap-sikap yang menyebarkan keraguan akan kesahihan nasab Bani Alawi jelas sangat mengecewakan dan jauh berbeda dari manhaj Masyaikh Sarang terutama Syaikhina Maimoen Zubair.

5. Meragukan nasab Bani Alawi adalah sikap yang suul adab.

Sebagai pribadi didikan pesantren, sudah sepantasnya kita mandahulukan adab dan akhlak yang baik. Menyebar keraguan tentang nasab Bani Alawi adalah tindakan yang mencermikan su’ul adab kepada banyak tokoh-tokoh besar dan alim di kalangan Bani Alawi. Seperti Sayyid Abdullah al-Haddad, Sayyid Abdurrohman bin Ubaidillah Assegaf (penulis kitab al-istizadah min akhbari as-sadah), Sayyid Abdurrahman al-Masyhur (penulis Bughyah al-Mustarsyidin), Sayyid Ubaidillah Balfaqih, Sayyid Ali bin Abi Bakr al-Sakran, Sayyid Abi Bakr al-Idrus Habib Ali bin Husain al-Attas Bungur, Habib Husain bin Abu Bakar al-Idrus Luar Batang, Habib Ali al-Habsyi Kwitang, Habib Sholeh Tanggul dan masih banyak lagi.

6. Tidak terjebak dalam upaya-upaya politis di balik isu ini.

Patut adanya kewaspadaan bahwa gerakan menyebar keraguan terhadap para Habaib dapat ditunggangi kekuatan-kekuatan politik tertentu. Seluruh santri al-Anwar 1 wajib untuk menghindar dari keterlibatan upaya-upaya tersebut agar tidak terjebak dalam kepentingan politik praktis yang menunggangi upaya-upaya ini.

Di luar dari pada itu, sangat dianjurkan bagi seluruh elemen untuk membaca ratib al-Haddad diniatkan untuk menjaga diri, menjaga pesantren-pesantren, ataupun menjaga negeri kita, lebih-lebih menjaga saudara kita di Palestina. Ratib al-Haddad merupakan kumpulan awrad karya Sayyid Abdullah al-Haddad dimana di dalamnya terdapat banyak sekali wirid yang bersumber dari baginda Nabi Muhammad SAW, dan sesuai dengan akidah ahlussunnah wal Jama’ah. Salah satunya adalah kalimat:

الخَيْرُ وَالشَّرُّ بِمَشِيْئَةِ اللهِ

Demikian pernyataan ini kami buat untuk menjadi perhatian para Santri, Alumi dan Muhibbin PP al-Anwar 1. Diharapkan bagi semua pihak untuk mengamalkannya dengan sepenuh hati sebagai bukti bakti terhadap manhaj dan uswah dari para Masyayikh.

_______

MUHIBIN AULIYA WAL ULAMA

https://drive.google.com/file/d/1B5RucHxeZq_2fj_p3XTO6_xXxnhkFlw9/view?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTAAAR046Z2N1LFBB-KRXSa8rFfWQku-9tZWOPv1jc-VutpRSJ29BRFbIi9okAo_aem_AXNuQm6XqRlIAxpNe7jGdq3tJauuLDgAhMfKcri0hs6azaiwxQ_6ydMWCPyF_vmfdfbjGGKzgU28SaD3DdEhD8sq