Tag Archive | kemesraan keluarga

BERZINA ITU MENINGGALKAN BEKAS KEPADA KETURUNAN KITA, NA’UDZUBILLAH


Hutang zina

Siapa berani berzina dengan seorang wanita, maka perzinahan itu adalah hutang yang harus ia bayar, cepat atau lambat anda akan merasakan tebusan perzinahan anda.

Dahulu dalam pepatah arab dikatakan:

ومن يزني يزنى به ولو بجداره

Siapapun berzina niscaya ia akan merasakan sebagai korban perzinahan (pada keluarganya), sampaipun dinding rumahnya akan turut menjadi korban tebusan perzihanannya itu.

Ini pepatah orang arab kuno dahulu, semoga menjadi peringatan bagi kita semua.

Siapapun wanita yang engkau zinahi, maka ia adalah putri atau ibu atau saudari orang lain yang merasakan sakit hati atas perbuatan anda menodai kesucian keluarga mereka.

Dan telah menjadi bagian dari keadilan ilahi bahwa balasan tindak kejelekan adalah imbalan yang setimpal dengan perbuatan.

ust m arifin badri

Allah Ta’ala berfirman : “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dari hari akhirat, dan hendaklah pelaksanaan hukuman itu disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman,” (QS al-Nûr : 2). Melalui hadisnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menyatakan, “Tidak ada dosa yang lebih besar di sisi Allah, setelah syirik, kecuali dosa seorang lelaki yang menumpahkan spermanya pada rahim wanita yang tidak halal baginya,” (Ibnu Abi al-Dunya).

Dalam suatu kisah, seseorang datang dan bertanya kepada Imam Syafi’i, “Mengapa hukuman bagi para pezina sedemikian beratnya?”

Maka wajah Imam Syafi’i pun memerah, pipinya merona delima. Lalu beliau berkata, “Karena zina adalah dosa yang bala’ (besar resikonya). Akibatnya akan mengenai keluarganya, tetangganya, keturunannya hingga tikus dirumahnya dan semut di liang sekitar rumahnya.”

Orang itu kembali bertanya, “Mengapa pelaksanaan hukumannya dengan itu? Sebagaimana Allah berfirman, ” Dan janganlah rasa ibamu pada mereka menghalangimu untuk menegakkan agama.”

Maka Imam Syafi’i pun terdiam, ia menunduk lalu menangis. Setelah tangisnya berhenti, beliau berkata, “Sebab zina seringkali datang dari cinta dan cinta selalu membuat seseorang menjadi iba. Kemudian setan datang untuk membuat kita lebih mengasihi manusia daripada mencintai-Nya.”

Lalu orang itu bertanya kembali, ” Dan mengapa Allah berfirman, “Dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka (pezina) disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman? Bukankah hukuman bagi pembunuh, orang murtad dan pencuri, Allah tidak mensyaratkan menjadikannya tontonan?”

Seketika janggut imam Syafi’i basah, ia terguncang. Lalu beliau berkata, “Agar menjadi pelajaran.” Ucapnya sambil terisak.

“Agar menjadi pelajaran,” Beliau tersedu.

“Agar menjadi pelajaran,” Beliau kembali terisak.

Kemudian ia bangkit dari duduknya dan matanya kembali menyala, ia kembali bersemangat dan berkata, “Sebab ketahuilah oleh kalian bahwa sesungguhnya zina adalah utang. Dan sungguh utang tetaplah utang. Salah seorang dalam nasab/keturunan pelakunya pasti harus membayarnya.”

Dalam Bait Syairnya beliau mengatakan,

عفوا تعف نساءكم في المحْرَمِ ****وتجنبـوا مـا لايليق بمسلـم

إن الزنـا دين إذا أقرضــته **** كان الوفا من أهل بيتك فاعلم

من يزنِ في قوم بألفي درهم **** في أهله يُـزنى بربـع الدرهم

من يزنِ يُزنَ به ولو بجـداره **** إن كنت يا هذا لبيباً فـافهـم

ياهاتكا حُـرَمَ الرجال وتابعـا**** طرق الفسـاد عشت غيرَ مكرم

لو كنت حُراً من سلالة ماجـدٍ**** ما كنت هتـّـاكاً لحرمة مسلمِ

Maaf, jaga kehormatan para wanita yang menjadi mahram kalian *** Hindari segala yang tidak layak dilakukan seorang muslim.

Sesungguhnya zina adalah utang. Jika kamu sampai berani berutang *** Tebusannya ada pada anggota keluargamu, pahami.

Siapa yang berzina dengan wanita lain dan membayar 2000 dirham *** bisa jadi di keluarganya akan dizinai dengan harga ¼ dirham

Siapa yang berzina akan dibalas dizinai, meskipun dengan tebusan tembok *** jika anda orang cerdas, pahamilah hal ini.

Wahai mereka yang merampas kehormatan keluarga seorang *** dan menyusuri jalan maksiat. Anda hidup tanpa dimuliakan.

Jika anda benar-benar bebas dari belenggu pengikat *** tak selayaknya engkau mencabik kehormatan seorang muslim.


Menurut ust Oemar Mita

Wakodo uhu fi ahlihi, dan kamu akan membayar lewat keturunanmu kalaupun kamu bertaubat.

“Dan kemudian akan ada keturunannya yang akan dizinai persis seperti kamu menzinai seorang wanita Kenapa? Karena saking besarnya (dosa) itu. Makanya sampai sampai tidak ada dosa yang meninggalkan impact sampai bekas kecuali dosa zina, Pak,” kata Ustadz Oemar Mita.

Menurut dia, semua dosa akan hilang atau dihapus oleh Allah SWT jika sudah bertaubat dengan taubatan nasuha. Tapi, lanjut dia, khusus dosa zina, masih akan terus menempel pengaruhnya walaupun bertaubat.

Semoga dapat menjadi pengingat bagi kita untuk menjauhi zina. []

KISAH HUTANG ZINA

Hari ini, Rabu, 14 Oktober 2105 pukul 09:43, saya membuka fb saya, dan menemukan sebuah video yang di-share oleh group kisah teladan dan sejarah Islam. Video ini berisi kisah nyata yang dipublikasikan oleh koran-koran Arab. Kisah ini menegaskan satu hal, al-jaza’ min jinsil ‘amal, balasan itu sesuai dengan perbuatan.

Mari kita sedikit merenungi kisah yang memiliki banyak pelajaran ini:

Sebuah kisah nyata, dan ini dipublikasikan dalam koran-koran Arab. Aku tidak akan menyebutkan namanya. Yang menceritakan kisah ini adalah orang yang melakukannya sendiri. Dan dia meminta agar pihak koran tidak menyebutkan namanya. Dia hanya ingin agar orang-orang mengetahui kisahnya.

Dia mengisahkan, “Ketika sedang di kampus dengan teman-teman, dan punya banyak hubungan dengan gadis-gadis. Pada suatu waktu, aku bertemu seorang gadis dan melakukan hubungan terlarang dengannya. Dan aku tetap melakukannya hingga dia hamil karena berhubungan denganku. Ketika pihak keluarganya mengetahui hal ini, dan gadis tersebut menceritakan kepada kakaknya, dia menghajarku.

Setelah itu, aku berkata kepadanya, “Aku tidak mengenal adikmu. Carilah orang lain yang menghamilinya!”

Aku kemudian meninggalkannya, dan pergi.

Karena memang tidak memiliki bukti untuk membuktikan kesalahanku, mereka meninggalkanku.

Aku melupakan kejadian ini.

Tahun-tahun berlalu.

Pada suatu hari, aku pulang ke rumah dan menemukan ibuku pingsan di lantai. Aku mencoba untuk menyadarkannya. Setiap kali tersadar, ibu berteriak dan pingsan lagi.  Aku menyadarkannya untuk kedua kalinya, tapi lagi-lagi ia berteriak dan pingsan. Aku mencoba untuk menyadarkannya tiga kali sampai aku berkata, “Wahai ibu, apa yang terjadi?”

Ibu berteriak dan berkata, “Saudarimu!”

“Apa yang terjadi dengan saudariku?” tanyaku.

“Saudarimu dihamili tetangga.” Jawab ibu.

Aku pung langsung menemui tetanggaku, dan mulai menyerangnya sampai dia berkata kepadaku dengan kata-kata yang seolah seperti anak panah yang menghunjam hatiku.

Tahukah kalian apa yang ia katakan kepadaku?

Dia mengatakan, “Aku tidak mengenal adikmu. Coba tanyakan orang lain yang menghamilinya!”

Subhanallah!

Hal yang sama seperti yang kuucapkan kepada keluarga gadis di kampus bertahun-tahun yang lalu.

Balasan tergantung pada amal perbuatannya.

Demikianlah.

Apakah kisah ini selesai? Belum.

Aku mengalami depresi yang berat setelahnya. Kemudian setelah berlalu beberapa tahun, aku memutuskan untuk menikah. Setelah bertunangan dan akad nikah, kami siap untuk pesta pernikahan.

Pada pesta pernikahan, aku mendapatkan kejutan. Calon istriku mengatakan bahwa ia pernah melakukan perbuatan zina sebelumnya. Dia berkata kepadaku, “Tolong tutupi keburukanku, semoga Allah juga menutupi keburukanmu.”

Lalu aku berkata kepada diriku sendiri, “Sudah cukup ya Allah! Cukup! Cukup! Aku sudah menjalani cukup hukuman!”

Aku menghela nafas –mencoba menelan cobaan ini. Dan aku menghabiskan banyak waktu dengan istriku hingga dia melahirkan seorang bayi perempuan yang bagaikan rembulan. Kemudian ketika dia berusia 6 tahun, anakku datang dari luar dengan menangis.

Apa yang telah terjadi?

Penjaga rumah telah memperkosanya.

Tidak ada perubahan, atau kekuatan kecuali atas kehendak Allah, Yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa.

Allah berfirman, “Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu, dan Alalh sebaik-baik pembalas tipu daya.” (Al-Anfal: 30).

Saudara-saudariku tercinta…,

Jangan katakan bahwa ini sering terjadi pada orang yang tidak taat. Jangan!

Gadis dari kampus yang berzina dengannya di awal cerita memiliki seorang saudara yang sedih ketika tahu saudarinya diziniai. Lalu Allah memberikannya hukuman kepada saudari si pemuda, ya! Dan dia akan mempunyai seorang suami, yang akan Allah ujia melalui istrinya.

Gadis itu juga mempunyai seorang ayah yang hatinya hancur karenanya, sehingga Allah mengujinya melalui putrinya!

Balasan tergantung dari amal perbuatannya. Jadi dia harus membawa hukuman atas perbuatannya.

Dan untuk orang-orang yang tidak bersalah dalam kisah ini, maka ini menjadi cobaan bagi mereka. Allah ingin mengangkat derajat mereka, dan menghapus dosa-dosa mereka karenanya.

Saudara-saudariku, Allah cemburu untuk para wanita –yang dinodai kehormatannya. Mahasuci Dia! Dan Dia akan membalaskan dendam untuk mereka.

Maka, berhati-hatilah! –Kisah ini selesai sampai di sini.

Ya Allah, alangkah beratnya balasan bagi pelaku zina.

Membaca kisah di atas, sungguh kita teringat dengan tangisan Imam Asy-Syafi’i tentang dosa zina sebagaimana yang diceritakan oleh Salim A. Fillah, penulis buku-buku best-seller.

Satu saat Asy Syafi’i ditanya mengapa hukum bagi pezina sedemikian beratnya?

Wajah Asy Syafi’i memerah, pipinya rona delima.

“Karena,” jawabnya dengan mata menyala, “Zina adalah dosa yang bala’ akibatnya mengenai semesta keluarganya, tetangganya, keturunannya hingga tikus di rumahnya dan semut di liangnya.”

Ia ditanya lagi: Dan mengapa tentang pelaksanaan hukuman itu? Allah berfirman, “Dan janganlah rasa ibamu pada mereka menghalangimu untuk menegakkan agama!”

Asy Syafi’i terdiam… Ia menunduk, Ia menangis.

Setelah sesak sesaat, ia berkata…, “Karena zina seringkali datang dari cinta dan cinta selalu membuat kita iba .. Dan syaitan datang untuk membuat kita lebih mengasihi manusia daripada mencintai-Nya.”

Ia ditanya lagi, “Dan mengapa, Allah berfirman pula, “Dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.” Bukankah untuk pembunuh, si murtad, pencuri Allah tak pernah mensyaratkan menjadikannya tontonan?

Janggut Asy-Syafi’i telah basah, bahunya terguncang-guncang.

“Agar menjadi pelajaran…”

Ia terisak…

“Agar menjadi pelajaran…”

Ia tersedu…

“Agar menjadi pelajaran…”

Ia terisak…

Lalu ia bangkit dari duduknya, matanya kembali menyala, “Karena ketahuilah oleh kalian.. sesungguhnya zina adalah hutang. Hutang, sungguh hutang… dan.. salah seorang dalam nasab pelakunya pasti harus membayarnya!”

Ya, hindarilah segala yang tidak pantas untuk dilakukan oleh seorang muslim. Zina adalah hutang, hutang, hutang. Jika engkau berhutang, maka ketahuilah bahwa tebusannya adalah anggota keluargamu. Barangsiapa berzina, maka akan ada yang dizinai, meskipun di dalam rumahnya. Camkanlah hal ini jika engkau termasuk orang yang berakal.

Semoga bermanfaat.

Sumber : Ustadz Ibnu Abdil Bari

CARA SYANAQITTOH MENTARBIYYAH ANAK-ANAK MEREKA UNTUK MENJADI ULAMA


CARA SYANAQITTOH MENTARBIYYAH ANAK-ANAK MEREKA UNTUK MENJADI ULAMA (BAHAGIAN 1)

Umar Ali https://www.facebook.com/profile.php?id=100004369112363

2022 19 Juli Mahdharah Taisir Mauritania , Syanqit.

Tarbiyyah ialah sesuatu yang sangat penting di dalam membina syaksiah seseorang.Disini saya ingin menulis sedikit tentang bagaimana orang-orang Mauritania mentarbiyyah anak-anak mereka sehingga menjadi ulama’.Dan manhaj tarbiyyah ini ialah manhaj original Syanqit , dan digunakan oleh kebanyakkan masyarakat di Syanqit pada zaman dulu , adapon sekarang sudah berkurang sedikit penggunaan manhaj ini.

Ilmu Al-Quran (Hafalan , tulisan )

-Jika seseorang kanak-kanak di Mauritania mencapai umur 5 tahun , maka bermulalah pembelajaran Al-Quran yang akan dimulai dengan huruf-huruf hijaiyah.

-Ibubapa atau syeikh Al-Quran akan mula menulis pada papan luh satu persatu huruf hijaiyyah.

-Selepas selesai semua pembelajaran huruf hijaiyyah , maka bermula pula pembelajaran baacan dan hafalan Al-Quran.

-Anak-anak Mauritnia akan membaca AlQuran dengan riwayat warsy dan qolun.

-Dimulakan dengan surah Al-Fatihah dan diulang sehingga betul2 ingat dalam kepala.Dilanjutkan pula dengan surah2 pilihan yang pendek2.

-Akan ditulis ayat AlQuran tersebut pada luh mengikut kadar kemampuan anak-anak tersebut.Ada yang membahagikan 1 hizib menjadi 1/8 ada juga yang membahagikan 1/4 daripada hizib.

-Diulang hafalan Al-Quran sebanyak beratus-ratus kali , ada yang mencapai sehingga 800 kali tetapi perkara ini nadir begitu juga dengan 1000 kali , kebiasaannya 300 hingga 500 kali sesi ulangan.

-Diulang sehingga anak anak Mauritnia dapat menulis semula apa yang dihafal , selagi tidak dapat menulis maka tidak ada hafalan baru.

-Kebiasaanya mengambil masa 2 tahun , atau 3 tahun ,kebiasaanya jika habis maka tidak luput Al-quran dari dada mereka.

-Menghafal sambil berjalan dengan syeikh itu kebiasaanya di Mauritania.

ILMU NAHU (Hafalan , hafalan syarah)

-Dimulakan ilmu nahu selepas selesai menghafal Al-Quran.Ada juga dimulakan dengan ilmu lughah tapi ini nadir , kebiasaanya nahu dulu.

-Dimulakan dengan Muqadimmah Al-Jurumiyyah , dan diajar satu persatu sehingga ditanya kepada setiap anak-anak Mauritania setiap tarkib (susunan) bahawa ia adalah kalam atau tidak.

-Diajar satu persatu sehingga dapat membezakan isim , fiil , dan harf pada matan.

-Selepas itu , baru pergi kepada mengirob.Setiap kali guru berhenti pada matan , maka guru akan menyuruh para pelajar untuk mengirob matan yang dibaca atau segala jenis ayat yang dibaca.

-Dibuat pada semua bab sehinggalah khatam kitab.

-Selepas mempelajari Al-Jurumiyyah maka anak-anak Mauritania akan mempelajari Mulhatul Irab dan Qatrun Nada.Selepas itu , baru pergi kepada Al fiyahh Ibnu Malik dan Lamiyatul Afa’al.Dan ini ialah kadar paling rendah untuk manhaj syanaqitoh pada ilmu nahu.

-BARANG SESIAPA YANG TIDAK MENCAPAI PADA TAHAP INI PADA ILMU NAHU(yakni kadar paling rendah) MAKA TIDAK DIBENARKAN BERCAKAP PADA MANA-MANA MAJLIS , TIDAK DIBENARKAN SESIAPA MENGAMBIL ILMU SESEORANG ITU KECUALI SESEORANG ITU TELAH MENGHAFAL AL QURAN , BEGITU JUGA PADA ILMU SYARIAH TIDAK DIBENARKAN SESORANG ITU BERCAKAP TENTANG SYARIAH KECUALI SIUDAH HAFAL AL QURAN.

-Selepas itu dipelajari pula Kafiah Ibnu Malik beserta syarahnya.Disertai juga dengan kitab faridah oleh Imam Suyuti dan Manhaj Salik oleh Imam Asymuni.Diteruskan syafiah pada ilmu sorof ,selepas itu Qowaidul irob dan Ahkam Jumal.

-Barang sesiapa yang melalui segala kitab yang disebut ini maka telah berjaya pada ilmu nahu disisi ulama syanaqittoh.Dan tergolong daripada asatizah nahu.Dan pada tahap ini ialah pertengahan.

-Dan golongan paling tinggi ialah orang yang mempelajari segala syarah,hasyiah keatas kitab2 besar dalam ilmu nahu.

-Semua kitab yang disebut wajib dihafal didalam manhaj syanaqittoh kerana manhaj asal bagi ulama mauritania ialah hafalan.

-Dikatakan , Allamah Asyeikh Maaul Ainain (ماء العينين ) As-Syanqiti رحمه الله تعالى mempelajari AlFiyah Ibnu Malik sebanyak 40 bait satu hari berserta hafalan dan syarahanya.Dan menghafal Maraqi Suuud dalam ilmu usul fiqh dalam masa 2 hari.

CARA SYANAQITTOH MENTARBIYYAH ANAK-ANAK MEREKA UNTUK MENJADI ULAMA

BAHAGIAN 2

Pada bahagian 1 , saya telah menuliskan bagaimana orang syanaqittoh mentarbiyyah anak-anak mereka dalam ilmu Al-Quran dan ilmu nahu (termasuk ilmu sorof).Pada bahagian 2 , maka perbincangannya ialah :

Ilmu Lughah (Hafalan ,mengirob syair)

-Selepas melalui ilmu nahu dan Al-Quran , maka bermulalah pula pembelajaran ilmu lughah bagi anak-anak Mauritania yang dididik untuk menjadi ulama.

-Ditekankan dahulu dengan memperbanyakkan mufradat bagi bahasa arab , susunan kalimah , dan tujuan sebuah syair itu ditulis.

-Dimulakan dengan kitab Maqamat Hariri , syair-syair jahiliah yang begitu terkenal dikalangan arab.

-Menyibukkan anak-anak mereka dengan qomus2 bahasa arab seperti Muhit oleh Al Imam Fi Lughah Fairuz Abadi . Dan di bumi Mauritania dahulu , Qomus Muhit menjadi hafalan wajib bagi setiap penuntut ilmu disini.

-Dikatakan Kitab Lisanul Arab menjadi “makanan” oleh anak-anak Mauritania pada zaman dahulu.

-Pada setiap malam , akan disuruh mengirobkan syair-syair yang dipelajari , dengan berbekalkan ilmu nahu yang dipelajari sebelum ini.Diberikan satu bait syair dari mana2 syair lalu disuruh untuk irob.Maklumat tentang irob syair pada malam hari ini saya mengambil faedah ini dari Syeikhuna Muhammad Salim (Dhobit) As-Syanqiti حفظه الله.

-Dan memang perkara ini masih dipraktikan , saya melihat sendiri Syeikhuna Muhammad Salim menyuruh para pelajarnya mengirob satu bait dari syair2 jahili.Pernah juga saya melihat sahabat saya disuruh mengirob bait dari syair2 jahili.

Ilmu Mantiq

-Selepas mempelajari ilmu lughah , maka anak anak Mauritania akan berpindah kepada ilmu mantiq.

-Kitab yang akan dipelajari ialah Sulam Munawaraq oleh Al-Akdhari sehingga terhasil malakah ilmu mantiq pada setiap pelajar.

-Hanya membaca syarah Sulam sahaja (ini kebanyakkan) , ada juga sebahagian yang memperluaskan dengan pelbagai syuruh dan hawasyi bagi yang ingin menyelam dalam ilmu mantiq.

-Pada zaman sekarang , kebanyakkan anak-anak Mauritania akan menggunakan syarah Sulam oleh Syeikh Allamah Muhammad Baba As-Syanqiti رحمه الله dan kebanyakkan pelajar menggunakan makhtuthat ketika bertalaqi bersama masyayeikh.

Ilmu Feqah

-Selepas selesai daripada ilmu2 yang disebutkan pada yang lepas , maka bermulalah mereka menyelam kedalam ilmu feqah (yang bertahapkan mutawasit yakni pertengahan)

-Kitab yang mereka pelajari ialah seperti Kafaf oleh Imam Al Mujadid Muhammad Maulud , Risalah Abi Zaid , dan ada beberapa kitab yang lain.

-Ketika mempejari ilmu feqah , maka akan disulami oleh para guru atau ibu bapa mereka dengan hadis2 daripada sohih bukhari , dan tafsir2 ayat Al Quran.

-Selepas selesai feqah pada tahap pertengahan , maka kebanyakkan pelajar mula mengambil tarekat2 yang muktabar beserta amalan2 dan aurad2 yakni zikir2.

-Tarekat2 yang diamalkn di Mauritania ialah Qadiriah , Syaziliah , Tijaniyyah , ada pon yang lain mungkin ada tapi saya tidak tuliskan.

Ilmu Maani , Ilmu Bayan dan Ilmu Badi’.

-Tidak dinafikan , ulama syanqitoh sangat banyak mengarang Syarah bagi 3 ilmu diatas.

-Buktinya , jika anda datang ke Mauritania, maka ziarahlah tempat yang bernama Waraqat Ismail.Maka anda akan dapati pelbagai syarah makhthutat yang ditulis oleh ulama syanqit berkaitan 3 ilmu diatas.Termasuk juga makhtutat ilmu2 yang lain.Memang sesuai kalau nak tahqiq balik.

-Kitab yang akan dipelajari ialah Takkhlis oleh Imam Qazwini , Syarah Taftazani ,Jauhar Maknun dan Al Fiyyah pada 3 ilmu diatas oleh Imam Suyuti yang maaruf sebagai Uqudul Juman.

-Selepas selesai pada 3 ilmu diatas , maka bermulalah pengajian kitab Muktasar Khalil iaitu kitab feqah yang boleh dikatakan kitab terakhir dalam fiqh maliki oleh masyarakat Mauritania.

-Ini kerana memang sudah terkenal dengan kedalam ibarat kitab tersebut , memerlukan alat yang cukup.Terkenal juga dengan hafalanya yang susah.Kebiasaan orang Mauritania akan mengkhatamkan Mukhtasar Khalil berserta hafalan selama 7 Tahun.

-Manhaj tarbiyyah Ulama Syanaqittoh mengambil masa yang agak lama.Boleh kata lebih dari 10 tahun ke 15 tahun, kerana manhaj tersebut menfokuskan satu persatu kitab.Tidak boleh seorang pelajar mempelajari 2 kitab dalam satu masa kecuali orang tu cerdik sikit.

-Syeikhuna Muhammad Al Hassan Bin Ahmad Al Khadim حفظه الله تعالى sangat tidak suka seseorang itu mempelajari 2 kitab dalam satu masa.Beliau mengkategorikan orang tersebut sebagai orang yang gopoh.

CARA SYANAQITTOH MENTARBIYYAH ANAK-ANAK MEREKA UNTUK MENJADI ULAMA’

BAHAGIAN 3

Pada bahagian 2 , saya telah menuliskan bagaimana orang syanaqittoh mentarbiyyah anak-anak mereka dalam ilmu lughah , mantiq fiqh dan ilmu balaghah.Pada bahagian 3, maka perbincangannya ialah :

Ilmu Usul Fiqh

-Selepas mempelajari ilmu2 yang saya tuliskan pada 2 siri yang lepas , maka anak-anak mauritania akan mempelajari ilmu usul fiqh.

-Dimulakan dengan Al Waraqat oleh Imam Haramain رحمه الله.Dan akan menghafal matan al waraqat ini sehingga betul2 tahqiq dengan pemahaman dan hafalan.

-Tidak dinafikan ada yang hafal mutun nasar Al-Waraqat ,tetapi anak-anak Mauritania lebih gemar menghafal nazom2 Al-Waraqat yang telah dinazomkan oleh ulama2 Syanaqittoh.

-Akan dipelajari juga selepas itu kitab usul fiqh dalam mazhab maliki oleh Al Qarafi dan lain2 lagi.

-Kitab terakhir yang dipelajari dengan guru dalam ilmu usul fiqh ialah Jamuul Jawawi’ oleh Al Imam Subki As-Syafie رحمه الله

-Akan memperluaskan matan Jamuul Jawami’ dengan pelbagai syuruh dan hawasyi.Dan akan metholaah kitab2 lain dengan rakan dan bermuzakarah.

Ilmu Aqidah

-Selepas mempelajari ilmu usul fiqh , maka anak-anak Syanqit akan mula menyelami dalam ilmu aqidah.

-Jika ada orang tanya, “lambat juga anak-anak Mauritania belajar ilmu aqidah , maka saya jawab orang ini tersalah maklumat.

-Aqidah asas akan dipelajari ketika pembelajaran Al-Quran berlangsung (Asas semata-mata) begitu juga dengan fiqh harian , ketika pembelajaran Al-Quran juga diajarkan seperti solat dan thaharah.

-JIka anda tengok pada penulisan ilmu fiqh pada manhaj yang saya tuliskan ini , saya ade menulis bahawa anak-anak Mauritania akan mempelajari matan Risalah Abi Zaid Al Qairawani.Di dalam matan tersebut sudah terkandung ilmu aqidah.Begitu juga pada matan Kafaf oleh Al Imam Maulud.

-Maka pada penulisan ilmu aqidah ini ialah penulisan tentang bermulanya perluasaan ilmu aqidah oleh anak-anak Syanqit.

-Anak-Anak Syanqit akan memperluaskan ilmu Aqidah dengan mempelajari kitab Aqidah As-Sughra oleh Al Imam Sanusi رحمه الله.

-Diikuti pula dengan Al-Wustho oleh Al Imam As-sanusi juga dan selepas itu kepada Al-Kubra.

-Dipelajari juga kitab Aqidah Idhoatul Dujunnah , Jauharah Tauhid.Dan ini ialah kitab yang dipelajari pada zaman kini , adepun 3 kitab Imam As-Sanusi jarang sudah pada zaman kini.

-Mazhab yang dekat dengan Masyarakat Syanaqittoh ialah Mazhab As Asha’ari.Dan ini majoriti di Mauritania.

Ilmu Hadis

-Selepas itu mereka akan berpindah ke ilmu hadis.

-Ilmu hadis pada hakikatnya tidak diajar secara khusus di kebanyakkan Mahdharah2(yakni pondok) di Mauritania.Ada tetapi sangat sedikit.

-Kebanyyakan mereka mempelajari ulum mustholah sehingga mantap sebelum keluar dari Mauritania untuk memperluaskan ilmu hadis.Kebiasaan mereka akan mempelajari ilmu hadis di Magribi (Moroco).

-Ulum Mustholah Hadis akan dImulakan dengan Tholatul Al-Anwar oleh Imam Sidi AL Hajj Ibrahim As-Syanqiti.

-Setelah selesai , mempelajari Al Fiiyyah Al Iroqi pada ilmu mustholah , disusuli dengan Al Fiiyah As-Suyuti fi Mustholah.

-Dipelajari juga Muqadimmah oleh Al Qastahalani.Begitu juga dengan Taujih An-Nazar dan Nukhbatul Fikr.

-Tradisi dalam ilmu hadis oleh Masyarakat Syanaqittioh dahulu , pada zaman dahulu di Syanqit , Kitab Sohih Al Bukhari akan dibacakan pada setiap Masjid di Syanqit pada bulan Rejab dan Syaa’ban.

-Setelah selesai pembacaan kitab sohih Al Bukhari pada 2 bulan tersebut maka bermulalah pengajian Kitab AS-SYIFAA oleh Al-Imam Qadhi IYadh رحمه الله sepanjang bulan Ramdhan.

-Dan majlis ini masih dibuat , tetapi sudah berkurang.

CARA SYANAQITTOH MENTARBIYYAH ANAK-ANAK MEREKA UNTUK MENJADI ULAMA’

BAHAGIAN 4

Pada bahagian 3 , saya telah menuliskan bagaimana orang syanaqittoh mentarbiyyah anak-anak mereka dalam usul fiqh , Hadis dan Aqidah.Pada bahagian 4 maka perbincangannya ialah :

Ilmu Sirah

-Pembelajaran ilmu sirah dalam kalangan masyarakat Syanqit sebenarnya bermula sebelum pembelajaran Al-Quran (yakni sebelum bermulanya pembelajaran huruf-huruf Hijaiah).

-Pada kebiasaanya , ilmu sirah akan diajar oleh ibu.Manakala bapa lebih kepada ilmu Al-Quran dan lain-lain.

-Anak-anak Syanqit akan bangun pada awal pagi dan akan mempelajari ilmu sirah bersama ibu mereka.

-Caranya ialah , anak-anak Syanqit akan mengulangi nasab keturunun Rasulullah صلى الله عليه وسلم.Si Ibu akan menulis pada papan luh “محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم ابن عبد الله ” lalu akan diulang perkataan ini sehingga melekat di kepala mereka.Dan begitulah seterusnya sehingga nama2 isteri Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan nama2 anak Baginda.

-Selepas proses ini , maka baru bermula pembelajaran Al-Quran.

-Ketika mempelajari ulum yang lain seperti nahu , fiqh dan sebagainya maka anak-anak Syanqit akan disajikan Syair-Syair pujian kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

-Kitab Sirah akan dipelajari mengikut aturan Guru , ada yang mempelajari Kitab Sirah sebelum mempelajari Nahu , dan ada juga selepas.

-Kebanyakkan pada hari di Syanqit , pembelajaran sirah akan diajar sebelum mempelajari Al-Quran dan Nahu.

-Kitab yang digunakan seperti Quratul Absor oleh Al-Allamah Abdul Aziz bin Abdul Waahid Al-Maghribi , Al-Ghazawat oleh Al Imam Al-Allamah Ahmad Al-Badawi Al-Majlisi As-Syanqiti , As-Syamail oleh Al Imam At-Tandari As-Syanqiti dan nazom2 sirah yang dinazomkan oleh Ulama-Ulama Syanaqittih dahulu seperti Al-Imam Syeikh Maaul Ainin رحمه الله تعالى , Al Imam Said Ahmad Al Yadali As-Syanqiti رحمه الله تعالى dan lain-lain lagi.

Ilmu Tasawuf

-Ilmu Tasawuf sangat baik keadaanya di bumi Syanqit.

-Kebiasaan ilmu-ilmu tasawuf diajarkan oleh Murabbith Mahdharah (yakni Tok Guru paling besar di Mahdharah).

-Tariqah yang terdapat di Mauritania ialah Qadiriah , Syaziliah , Tijaniah.

-Mahdharah yang ambe belajar berthoriqohkan Tijaniah.

-Kitab-Kitab Tasawuf yang dipelajari oleh Masyarakat Syanqit pada zaman dahulu ialah Al-Hikam ,Kitab Imam Al-Ghazali dan nazom2 tasawuf oleh ulama Syanaqitoh dan Senegal.

-Pada zaman kini , para pelajar Mahdharah akan mempelajari kitab2 Karangan Al Mujadid Al Imam Al-Allamah Muhammad Maulud(Adda) bin Ahmad Faal Al-Hashimi Al-Ya”qubi As-Syanqiti رحمه الله.Antara karangan tasawufnya :

‎*الرحمة وشرحها شكر النعمة

‎*آداب المسجد

‎*إشراق القرار في الحض على الصلاة والطهارة

‎*مطهرة القلوب من قترة العيوب(Kitab inilah Syeikh Hamzah Yusuf terjemah)

‎*تنمية النيات

‎*الحسبة في الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر

‎*نظم في الحث في التفكر

‎*محارم اللسان

‎*مأدبة الأنداب فيما للإنفاق من الآداب

‎*أدبة الأدب في مأكل ومشرب

‎*الظفر بالمراد في البر بالآباء والأجداد

‎*إحكام المقال في أحكام السؤال

‎*آداب الضياقة

‎*آداب طلب العلم

‎*آداب عيادة المريض وآداب المريض

‎*آداب الاستئذان

‎*نظم في أحوال أهل الزمن والتأسف على المروءة

-Antara Masyayaikh yang memegang Sanad kitab Imam Muhammad Maulud yang paling tinggi melalui jalur Syeikhuna Al-Allamah Muhammad Al Hassan bin Ahmad Khadim As-Syanqiti حفظه الله تعالى Murabith Mahdharah At-Taisir.

-Diantara Masyayaikh yang mengambil sanad kitab Imam Maulud daripada Syeikhina Muhammad Al Hassan ialah Syeikh Hamzah Yusuf , Dai daripada Amerika.

Maka sampai disini sahaja setakat yang ambe dapat tuliskan.Moga Allah Taala memberkati kita semua.

Ambe akhiri penulisan ini dengan abyat daripada ulama Syanaqittoh :

وَأَدَبٌ في بَاطِنٍ وظاهرِ

أَسْنَى وأجمل بكلِّ مَاهرِ

ومَنْ يُؤَدِّبْ وَلدًا صغيرَا

تَقَرَّ عَينُهُ بِهِ كَبيرَا

ومَنْ يرد أن يرغِمَ الذْ حسدَه

فلِيؤدبْ كلَّ وَقتٍ ولدَه

بِهِ اكتساب كلِّ خيرٍ في الدُّنَا

والدِّينُ والرفعة مِن دون عَناَ

فكُلُّ وَالدٍ على العيالِ

أَمَّرَهُ الكَريمُ ذو الجلالِ

وَهْوَ أَمانةٌ لَديهِ دائمَا

حَتَّى يكونَ لِلبلوغِ رَائماَ

وَقَلبُهُ يميل للنفيس

وقابلٌ له بلا تدليس

فحيثما عُلِّمَ خيرًا نشآ

عليه والداران فيهيما بأى

وأبواه اشتركا الأجرَ معهْ

إلا فيهلكُ بما قد صنعهْ

ووزْرُهُ على الوصِي والوالد

كان بلا ردٍّ ولا تَجاَلُدِ

إن كان ذا يُصانُ مِن نارِ الدُّناَ

أحرى مِن الجحيمِ إن لها دَناَ

بارك الله فينا وفيكم.

Gambar di bawah ialah tempat kami belajar , Mahdharah Taisir.Jika ada orang tanya bagaimana tempat kami belajar , maka ini gambar ini jawapannya.

Umar Ali

26 JULAI 2022

Mahdharah Taisir

Syanqit , Mauritania.

Keluarga Sakinah (Mencari Jejak ke Syurga)


Sakinah Alchaerie

Sakinah sering dimaknai dgn tenang, tentram, penuh kedamaian.
Dan dalam terminologi arab, rumah kadang disebut dgn “maskan” atau tempat tenang, tempat yg menentramkan, untuk itu Rumah harusnya jd tempat yg melahirkan ketenangan, kesejukan, seperti syurga yg indah bagi penghuninya.

Jadi kalau keluarga ribut melulu, bikin stress, bermasalah terus, maka dia kehilangan kesakinahannya, rumah yg kadang dingin ber AC tp panas kayak neraka, yg kadang istrinya cantik jelita tp berasa drakula, ini rumah yg kehilangan visi sakinahnya.

Menikah bukan cuma agar punya temen bobo dan temen bercanda, bukan sekedar biar halal colek-colekan, atau ada yg ngojekin kalo pulang ngantor, ada yg nemenin kalo kondangan, ada yg masakin kalo laper, ada yg betulin genteng kalo bocor.
Pertanyaan pertama yg harus  disepakati jawabannya ketika pasangan ingin punya keluarga sakinah adalah, “kenapa sih kita menikah, ni keluarga mau dibawa kemana?”

Jawaban sederhananya agar kita bs bahagia bersama didunia dan disyurga. Jadi saat menikah kita bermula, dan disyurga kita berujung.

Jadi awalnya sakinah dan endingnya syurga.

Dan seorang muslim harusnya mengerti betul bahwa itu semua baru terwujud kalau Ridho Allah menaungi kita.
Maka essensi kebahagiaan keluarga terletak pada mencari ridho Allah, disini kita belajar makna keikhlasan, arti ketulusan.
Dari situlah semua makna keberkahan dan kebahagiaan berawal, adanya keikhlasan, ketulusan untuk saling membahagiakan, agar Allah ridho pada kita.

“Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang shalihah, tempat tinggal yang lapang, tetangga yang shalih, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman.

Jadi ketika keluarga kita romantis dan bahagia, tp jauh dari Allah, sadarilah bahwa kita tertipu. Karena rumah itu gak sedang menuju syurga.
Dan ketika rumah indah itu membentur gelombang, tertimpa konflik, dan perlahan karam, maka kita akan bingung kemana mesti bersandar.
Begitu pula ketika finansial keluarga positif, income nambah, tabungan makin banyak tp ga makin rajin ibadah, ga makin rajin sedekah, silaturahmi, maka sadari berarti kita mulai salah arah, alias ga berkah.

“Dan Allah menjadikan teladan bagi orang orang yg beriman, perempuan Fir’aun,ketika ia berdo’a: Tuhanku,bangunkan bagiku rumah di Syurga” (attahrim)

Ketika kita memahami bahwa bahwa keluarga sakinah itu endingnya Surga, maka tugas kita tuk ikhtiar, melakukan best effort, best action agar keluarga bisa melangkah ke syurga, dinaungi ridho Allah.
Kalau mau pergi jalan2 kekebon binatang, ngeliat monkey aja kita semangat banget ngajak keluarga, kita rencanain dulu berame-rame. apa lagi mau jalan2 keluar negri, semangat banget dah, persiapannya pun super mateng, pake nabung segala lagi, dari tiket ampe model baju kita siapin. Nah ini kita mau ngajak keluarga ke syurga, harusnya lebih semangat lg, direncanain, disiapkan, invest buat bikin rumah disyurga, disiapin programnya agar keluarga berhak jadi pewaris syurga.

Rumah tangga yg sakinah dibangun diatas fondasi kekuatan cinta, cinta pd Allah dan Rosulnya, jg cinta  tulus pd  keluarga, untuk itu kita harus menyadari bahwa cinta itu bukan sekedar kata, ia butuh pengorbanan sbg bukti ketulusan, hingga cinta itu bs menentramkan dan menguatkan kita.
Maka hal yg selanjutnya harus kita kerjakan untuk keluarga yg kita cintai adalah:

Nyatakan cinta dengan Segala Cara.
Saatnya kita berikan terbaik tuk hal2 terbaik yg kita miliki, kita berikan yg terbaik agar Allah memberikan ending yg terbaik. Komunikasikan cinta itu agar jd energi yg memotivasi keluarga tuk terus tangguh bertahan bsama dlm keimanan apapun halangannya dan seberat apapun badai yg menerpa.
“Yang terbaik diantara kalian adalah yg terbaik pd keluarganya, dan aku yg terbaik kpd keluargaku, tidaklah orang memuliakan wanita (istrinya) kecuali ia org yg mulia, dan tidaklah orang menghinakan wanita kecuali ia terlaknat”
“Dan yg terbaik diantara kalian adalah yg paling baik pada wanitanya (istrinya)”

Jadi berikan sinyal bahwa cinta itu ada.
Rosul mcontohkan kepada kita bagaimana memberikan jejak-jejak cinta dlm keluarga.

Sampaikan dengan kata.

Agar kata itu menyejukkan jiwa. Rosul seringkali memanggil istri dengan panggilan kesayangan “yaa aisy” ataupun “yaa humairo” bahkan panggilan pujian “yaa muwafaqoh”.

Rosul menjaga lisannya agar tak menyisakan luka, Rosul tdk pernah berkata keras dan kasar, Ia tdk pernah marah2 pd istrinya. Saat Rosul tdk suka sesuatu, istrinya tau lewat diamnya sang baginda.

Sampaikan Lewat Do’a

Doakan agar keluarga jd yg terindah buat kita. Doakan pasangan kita agar Allah menjaga mereka. Doakan sepenuh hati, saat mereka suka dan saat mereka luka, bukankah para nabi pun mendoakan keluarganya.
“Wahai Robb kami jadikan istri2 kami, dan anak2 keturunan kami indah pada pandangan kami, dan jadikan kami pemimpin bagi orang2 yg bertaqwa” _cu_ [bersambung]

*Tausiyah Ust. Ismeidas Makfiansyah

Perpecahan PKS : Belajar dari Kisah Ubaidillah bin Jahsy dan Perselisihan Ikhwanul Muslimin


“Aku ingin berterus terang mengatakan, bahawa ake memperoleh manfaat agama yang begitu besat dari Al Ikhwan Al Muslimun. Aku memperoleh faedah yang sangat banyak dari dakhwah ikhwan. Dakwah Ikhwan telah memperluas cakerawala fikiranku memahami islam secara utuh, sebagaimana disyariatkan Allah SWT, sebagaimana tertera dalam kitab-Nya, seperti diserukan Rasul-Nya dan difahami oelh para sahabatnya. Islam adalah agama dan dunia, dakwah dan negara, aqidah dan syariat, ibadah dan kepimpinan, mushaf dan…”

-Prof. Dr. Yusuf Al Qaradhawi

Semula, ia adalah satu dari empat orang. Empat orang yang menyadari bahwa negerinya berada di jalan yang salah. Ada penyimpangan besar. Maka, hari itu mereka saling berjanji. Berjanji untuk merahasiakan perkara besar, bahwa mereka hendak melakukan perubahan.

Peristiwa di hari itu kemudian dicatat sejarah. Saat semua orang-orang Makkah berkumpul di sekitar berhala dan berkorban untuk mereka, empat orang itu berkumpul di tempat terpisah, berkomitmen menjaga rahasia “perjuangan.”


“Kita semua harus saling percaya dan menjaga rahasia ini,” kata salah seorang dari mereka. “Ya!”, jawab yang lainnya serempak.

Sejak peristiwa itu mereka mencari jalan masing-masing. Berusaha menemukan kebenaran. Bertualang mencari tauhid dan menghindari penyimpangan besar penduduk Makkah; kemusyrikan, khamr, pembunuhan bayi perempuan. Empat orang itu adalah Waraqah bin Naufal, Ubaidillah bin Jahsy, Utsman bin Al-Huwairits, dan Zaid bin ‘Amr bin Naufal.
Sementara Waraqah menjadi Nasrani, Ubaidillah bin Jahsy masih kebingungan. Hingga tibalah masa diutusnya Muhammad sebagai Rasulullah. Demi mendapatkan keyakinan yang selama ini dicarinya, Ubaidillah bin Jahsy memeluk Islam. Menjadi kader generasi awal.

Pada tahun kelima kenabian, sejumlah sahabat hijrah ke Habasyah. Termasuk Ubaidillah bin Jahsy dan istrinya, Ramlah binti Abu Sufyan yang memiliki nama kuniyah Ummu Habibah. Di Habasyah, ketika kaum muslimin mendapatkan perlindungan, kondisinya aman, bebas dari siksaan dan intimidasi yang selama di Makkah selalu menghiasi dakwah, Ubaidillah bin Jahsy justru menyempal. Murtad. Keluar dari Islam. Pada akhirnya, ia meninggal sebagai seorang Nasrani.

Ubaidillah bin Jahsy. Kader generasi awal yang menyempal. Bukan kader biasa, ia hidup di bawah dakwah Rasulullah. Bertemu langsung dengan penutup para Nabi. Mendapatkan ajaran dari beliau. Bahkan merasakan pahit getirnya mempertahankan Islam di Makkah, bahkan berpisah dari tanah air menuju negeri seberang. Murtad.

Riwayat hidup Ubaidillah bin Jahsy mengajarkan kepada kita bahwa istiqamah itu memang sulit. Sangat sulit. Tidak ada jaminan bagi kita untuk terus isitiqamah. Durasi yang lama bersama dakwah tidak pula menjamin kita istiqamah. Realita ini seharusnya juga menyadarkan kita, bahwa sehebat apapun jamaah dakwah, tidak akan mampu menjami seluruh kadernya istiqamah. Sehebat apapun sistem kaderisasi, tetap ada peluang kader yang menyempal, termasuk kader generasi awal. Bukankah tidak ada jamaah yang lebih hebat dari generasi pertama umat ini, generasinya Rasulullah SAW dan para sahabat radhiyallaahu anhum?

Sejak dikibarkannya panji da’wah pada masa Rasulullah saw, hingga saat ini panji da’wah ini tetap berkibar dengan tegar. Meskipun sejuta fitnah terus menggoyahkan da’wah ini. Meskipun hizbussyaithon tak pernah henti membuat makar pada da’wah ini. Meskipun para kaum munafik dengan kelicikannya terus menggoyahkan keyakinan dan kestiqohan prajurit da’wah ini…meskipun ancaman-ancaman yang dilontarkan terus menyinggapi jundi-jundi da’wah ini..meskipun arus deras fitnah yang membadai menghantam tubuh para qiyadah ini…kami akan tetap disini. Bersama kalian, saling berpegangan tangan, menyatukan hati, memperkokoh barisan, merajut ukhuwah, melangkah tegap bersama, menghantam badai fitnah murahan, sampai kemuliaan kami raih atau kesyahidan menjemput kami..saksikanlah janji kami!!

Fitnah hari ini tak berarti apa-apa bagi kami. Karena kami selalu berkaca dengan para pendahulu kami. Mereka disiksa, dibunuh, difitnah, dan sejuta kisah targis lain yang membuat kami malu untuk mengeluh apalagi menyerah pada musuh-musuh da’wah ini. Ujian kami tak seberapa..jauh dibanding Bilal bin Rabah yang disiksa ditengah terik matahari dengan ditindih batu besar. Ujian kami tak seberapa..dengan sahabat yang dipotong anggota tubuhnya satu persatu agar meninggalkan dien ini, ujian kami tak seberapa.. dengan para syaikh kami yang kuku-kukunya dicabut satu persatu di dalam sel..ujian kami tak seberapa..malu kami untuk mengeluh dan menyerah…malu kami menghakimi qiyadah kami, malu kami lebih percaya fitnah yang gencar menyerang lewat media terhadap qiyadah-qiyadah kami.

Kami memang terkadang menangis..tapi bukan karena fitnah yang membuat kami menangis. Tapi karena rasa tsiqoh kami dengan saudara sendiri dikalahkan dengan fitnah yang menimpah saudara kami. Kami menangis karena da’wah yang telah membesarkan kami, tak lagi kami percaya dengannya, karena arus deras fitnah media yang tak jelas siapa mereka…satu pertanyaan yang membuat kami tertohok “antum lebih tsiqoh saudara antum atau media???”..maafkan kami duhai saudara kami dimanapun berada, maafkan kami duhai para qiyadah kami, kami sadar kalian terluka dengan tingkah kami, kami tahu kalian “kecewa” dengan kami..maafkan kami yang sempat meragukan keikhlasan antum dalam berdakwah,,dan “memaki” keikhlasan antum dalam beramal.

Bergugurannya para ikhwah dari kafilah dakwah ini, tak akan mempengaruhi kami. memang serasa bumi terbelah dan langit serasa runtuh saat satu diantara saudara kami harus pergi meninggalkan kafilah ini. Karena mereka adalah saudara kami se-iman, se-aqidah se-perjuangan. Kami tetap mendo’akan, mengajak untuk kembali bersama-sama mereguk manisnya iman dan ukhuwah bersama kafilah dakwah ini. Kami akan tetap menjaga kehormatan saudara-saudara kami yang sudah tak lagi bersama kami. Dan kami juga berdo’a agar mereka yang telah pergi tidak menjadi bagian apa yang disampaikan oleh asy-syahid Sayyid Quthb ini :

Dari waktu ke waktu, ada sebagian anggota jamaah yg melakukan penyimpangan. Dan setiap kali para pelaku penyimpangan itu berguguran bagaikan gugurnya daun-daun kering dari pohonnya yg besar. Boleh jadi musuh memegang salah satu ranting dari pohonnya itu. Ia mengira bahwa dengan menarik ranting itu ia akan dapat mencerabut pohon scr keseluruhan. Hingga, ketika sampai waktunya, dan si musuh menarik ranting itu, ia lepas dalam bentuk kayu bakar kering, TANPA AIR & TANPA KEHIDUPAN. Sementara si pohon tetap berdiri dengan kokohnya” Asy-Syahid Sayyid Quthb

Dan kepada Pemilik Hati; Allah SWT, mari kita doakan saudara-saudara yang lain yg patah dari pohon besar itu agar kembali bersama kita dalam suka cita berjamaah…

Kami akan tetap bertahan disini..bersama saudara saudara kami…kalian salah menjatuhkan kami dengan fitnah, kalian keliru memborbardir kami dengan makar-makar kacangan..kalian mengira, kami akan terpecah belah dengan semua fitnah-fitnah ini? tidak! Justru kami akan semakin kuat!..sampai nyawa ini terbang mengangkasa, sampai dunia ini hancur lebur, kami akan tetap disini…maju atau hancur bersama dalam kafilah dakwah ini…

Dr. Yusuf Al-Qaradhawi: Belajar dari Kisah Perselisihan Ikhwan

Dalam kitab Aku dan Al-Ikhwan Al-Muslimin Dr. Yusuf Al-Qaradhawi mengutip kisah masa lalu seputar perselisihan jama’ah IM dengan Partai Al Wafd yang hari ini dapat dijadikan pelajaran berharga bagi setiap da’i yg ikhlas berjalan di atas jalan da’wah:


Pendukung partai Wafd terus menebar tipu daya terhadap Ikhwan. Hinga akhirnya mempengaruhi seorang Ikhwan bernama Ustadz Ahmad As-Sukari yang dikenal memiliki kecenderungan kepada Al-Wafd. As-Sukari menyatakan diri keluar dari Ikhwan dan berbalik menyerang secara khusus terhadap pimpinan Ikhwan, Hasan Al-Banna. Harian Al-Wafd menyediakan ruangan khusus di halaman pertamanya untuk Ahmad As-Sukari yang bertema “Bagaimana kekeliruan Hasan Al-Banna dalam Dakwah Ikhwanul Muslimin?”.

Mereka mengira tulisan-tulisan itu akan memecah barisan Ikhwan dan menyebabkan sebagian besar Ikhwan keluar mengikuti jejak Ahmad As-Sukari. Namun kenyataannya, keluarnya As-Sukari dari barisan Ikhwan ibarat menarik sehelai rambut dari tepung. Tak ada yang menangisi kepergiannya, tak ada hati yang peduli merindukannya. Para Ikhwan hanya menyayangkan apa yang ia tulis di media massa tersebut. Ikhwan berusaha menyikapi hal ini sebagaimana firman Allah SWT:

“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: “Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil”. (Al Qashash:55)

Ada juga yang mengikuti sikap As-Sukari, tapi itu sangat sedikit dan sama sekali tidak mempengaruhi sikap Ikhwan yang lainnya. Hasan Al-Banna sendiri tidak membalas serangan dan kritikan Ahmad As-Sukari secara khusus. Al-Banna hanya menuliskan sebuah makalah yang berisi harapan agar perpisahan dirinya dengan As-Sukari dilakukan dengan baik, tidak melupakan kebaikan masing-masing, tetap menyambung hubungan baik diantara mereka meski telah berpisah jalan. Al-Banna mengatakan bahwa dirinya tak ingin masuk ke dalam peperangan itu, dan menyerahkan semua urusannya kepada Allah SWT, dengan mengutip firman Allah SWT:

 “Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu, tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali (kita)”. (Asy Syura:15)

Catatan :
As-Sukari adalah sekjend sekaligus pendiri Ikhwanul Muslimin, berasal dari Ismailiyah. Beliau berjuang bersama imam syahid dan bahu-membahu membesarkan jamaah. Namun pada akhirnya mereka berpisah. Sejarah pasti berulang,

WATILKAL AYYAMU NUDAWILUHA BAINAN NAAS…

Apa yang terjadi pada Ubaidillah bin Jahsy, bahkan apa yang terjadi pada As-Sukari bisa saja menimpa seluruh jamaah dakwah di bumi manapun dan periode sejarah kapan pun. Karenanya Rasulullah mengajarkan doa kepada kita agar tetap istiqamah di jalan-Nya: Allaahumma yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diinik (Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agamamu). Wallaahu a’lam bish shawab.

🏠HILFAAZ 🏠
Muslim Fashion https://www.facebook.com/griyahilfaaz
Perawatan Tubuh Parfum Khas Timur Tengah https://www.facebook.com/banajbeautycares

Nara Hubung
💞 wa.me/6289521005360

Join Reseller Dropship tanpa modal 👇🏻👇🏻👇🏻
https://chat.whatsapp.com/Ly50KJYeqJTFIkfZxorPCx

Join Reseller Dropship tanpa modal 👇🏻👇🏻👇🏻
https://chat.whatsapp.com/BHUl6zB59zz6hoIpH3qupe

Nibras Keke Dannis Rabbani
https://linktr.ee/griya_hilfaaz

Banaj
https://linktr.ee/banaj_nguterskh

APAPUN SEKOLAHNYA, YANG PENTING ORANG TUANYA


APAPUN SEKOLAHNYA, YANG PENTING ORANG TUANYA

—————————————

Oleh: Dr. Budiansyah Abu Nizar (Dosen LIPIA Jakarta)

Sebuah renungan Dari Beliau bicara tentang realita dunia pendidikan.. Disaat orang tua semangat mengantarkan ke pesantren.. Ternyata, Pesantren belum jaminan mutlaq anak menjadi anak Sholeh. Karena Madrasah pertama itu madrasah orang tua.

___

Sebagus atau semahal apapun sekolah anak-anak kita, sama sekali bukan jaminan untuk menghasilkan anak yang sholeh dan sholehah, anak yang berakhlaqul karimah.

Saya berkata ini karena sudah hampir 15 tahun mengelola lembaga pendidikan, berinteraksi dengan banyak ‘stakeholder’ pendidikan, bergaul dengan berbagai kalangan dari dunia pendidikan.

Sehingga bisa mengambil sebuah kesimpulan, bahwa SEKOLAH TERBAIK ADALAH KELUARGA, terutama untuk anak-anak sampai dengan usia SD.

Adalah sebuah kemustahilan jika kita mengharapkan anak-anak kita “berakhlaq baik” sedangkan di rumah orang tuanya :

▪ Sering bertengkar

▪ Sering marah-marah

▪ Sering berkata kasar

▪ Cuek pada anak2nya

Juga menjadi “Mission (almost) Impossible” jika mengharapkan anak-anaknya menjadi anak yang taqwa, rajin sholat (berjamaah di Masjid bagi yang pria), mampu menghafal Qur’an dengan baik, semangat dalam menuntut ilmu terutama Ilmu Agama

Jika orangtuanya :

▪ Cuek terhadap agama

▪ Ayah Bunda malas menuntut Ilmu Agama

▪ Ayah Bunda jarang berinteraksi dengan saudara, sahabat, tetangga, dsb dsb.

Perlu sahabat semua ketahui,

“Panutan anak-anak adalah orangtuanya, bukan gurunya”

Sebagian anak-anak bahkan bercita-cita ingin seperti orangtuanya.

Ayah bagi seorang anak laki-laki adalah ‘role model’, sedang bagi anak perempuan Ayah adalah “first love” mereka.

Bunda…

Terlebih seorang Bunda, baik anak laki-laki dan perempuan banyak yang menjadikan sosok bundanya sebagai “Malaikat pelindung”.

Satu rahasia kecil, para ulama dan orang bijak terdahulu jika mendapati anaknya berbuat kurang baik, berkata tidak jujur, sulit diatur… maka mereka pertama akan menyalahkan diri mereka sendiri, bahkan menghukum diri mereka sendiri..

Kenapa anak-anak saya bisa seperti ini?

Apakah saya telah berbuat dosa?

Apakah ada makanan haram yang saya berikan untuk anak-anak saya?

Itulah sejatinya orangtua yang baik.

Setiap ada kejadian yang kurang mengenakkan tentang buah hati, mereka langsung bermuhasabah, bukan menyalahkan si anak, bukan menyalahkan orang lain, bukan mengambinghitamkan sekolah dan lingkungan, walau secara keseluruhan ada juga faktor-faktor pemicu kenakalan anak-anak kita, namun “Faktor terbesar adalah kelalaian orangtuanya”.

Jadi, memang baik mencari Sekolah yang terbaik untuk buah hati kita, namun lebih dari itu semua…

“Mari kita sebagai orangtua belajar menjadi guru kehidupan buat anak-anak kita.”

Guru yang akan terus dikenang baik dan buruknya oleh anak-anak kita.

Guru yang tidak hanya mengantarkan anak-anak ke gerbang wisuda, tapi lebih jauh mengantarkan mereka masuk ke gerbang Surga.

Maha benar firman Allah SWT dlm QS At-tahrim (66) : 6

“Wahai orang2 yang beriman……, Peliharalah dirimu dan KELUARGAMU dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; ….”

Jadi kunci utama pendidik anak itu orang tua.

Baik buruknya bersumber dari keluarga.

Semoga para orang tua menyadarinya.

🏠HILFAAZ 🏠
Muslim Fashion https://www.facebook.com/griyahilfaaz
Perawatan Tubuh Parfum Khas Timur Tengah https://www.facebook.com/banajbeautycares

Nara Hubung
💞 wa.me/6289521005360

Join Reseller Dropship tanpa modal 👇🏻👇🏻👇🏻
https://chat.whatsapp.com/Ly50KJYeqJTFIkfZxorPCx

Join Reseller Dropship tanpa modal 👇🏻👇🏻👇🏻
https://chat.whatsapp.com/BHUl6zB59zz6hoIpH3qupe

Nibras Keke Dannis Rabbani
https://linktr.ee/griya_hilfaaz

Banaj
https://linktr.ee/banaj_nguterskh